Berita

Aksi demonstrasi buruh di Kawasan Patung Arjuna Wiwaha, Jakarta, Kamis (10/8)/RMOL

Publika

Makna Manuver Gerakan Demonstrasi Buruh

JUMAT, 11 AGUSTUS 2023 | 09:50 WIB | OLEH: DR. IR. SUGIYONO, MSI

MAKNA terbesar dari manuver gerakan demonstrasi buruh per tanggal 9 dan 10 Agustus 2023 adalah gimmick. Yang ingin diraih oleh gerakan buruh sesungguhnya adalah pengakuan atas aktualisasi individual dari koordinator demonstrasi dan organisasi buruh, sekalipun buruh terkesan sangat bergantung pada potensi campur tangan dari Organisasi Buruh Internasional (ILO).

ILO diharapkan oleh buruh sebagai organisasi tingkat dunia, bersedia turut mendorong pemerintah untuk dapat memperluas daya tawar-menawar perundingan untuk semua perwakilan organisasi buruh, ketika pemerintahan eksekutif dan pemerintahan legislatif bekerja sama dalam membentuk suatu undang-undang.

Bukan menggunakan perwakilan dari organisasi buruh, melainkan melibatkan setiap perwakilan dari semua organisasi buruh yang telah terdaftar di Kemenkumham. Dalam hal ini organisasi buruh memanipulasikan pasal kedaulatan berada di tangan rakyat, sekalipun ketentuan tersebut sesungguhnya masih dilanjutkan dengan pembatasan berdasarkan ketentuan yang diatur dalam undang-undang.

Tafsir terbesar atas ketentuan pasal kedaulatan berada di tangan rakyat, dikesankan bahwa buruh atau siapa pun dari rakyat adalah berada di atas semua lembaga tinggi negara. Berada di atas MPR, DPR, DPD, presiden, MK, dan seterusnya terhadap semua lembaga tinggi negara.

Manipulasi persepsi sebagai tafsir yang seperti itu, mempunyai kemiripan yang sebangun dengan pengembangan aplikasi membangun konsep negara khilafah dalam persepsi khilafah secara subyektif sebagai penguasa dunia, yang berada di atas semua negara dan pemerintahan.

Pemikiran spektakuler bombastis tersebut, namun akhirnya kalah berakhir dalam keteguhan konstruksi desain perjuangan demonstrasi buruh per 10 Agustus 2023.

Kalah, karena ketidaksiapan sebagai konsekuensi logis akibat memforsir kekuatan fisik dalam konsolidasi akhir persiapan demonstrasi, yang menghabiskan waktu panjang mingguan, dan terutama oleh lemahnya dukungan logistik asupan pangan dan bahan bakar.

Semula konstruksi yang dibangun sebagai gimmick adalah demonstrasi sejuta buruh, namun peserta sekitar seribuan atau lebih. Semula didesain sebagai people power, namun ada masalah dalam jumlah peserta demonstrasi dan daya tahan panjang dalam berkonsolidasi membangun kekuatan.

Semula hendak memaksakan kehendak mencabut banyak undang-undang dan terutama untuk memakzulkan presiden, namun demonstran kehabisan tenaga fisik, asupan pangan, bahan bakar, dan terutama sebagai konsekuensi atas minimalisnya dukungan dari masyarakat secara luas.

Wujud besar aspirasi politik dari masyarakat secara luas, sesungguhnya tercermin dari soliditas koalisi parpol pemenang pemilu di DPR, termasuk pendapat yang berbeda dari parpol oposisi.

Singkat kata, drama perjuangan buruh dari sudut pandang skenario konstruksi antagonis, bagaimana pun telah memperkaya momentum rangkaian peringatan hari kemerdekaan NKRI 17 Agustus 2023. Diawali dari longmarch Bandung-Jakarta; berkumpul di Patung Kuda.

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef); Pengajar Universitas Mercu Buana

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

KSST Yakin KPK Tindaklanjuti Laporan Dugaan Korupsi Libatkan Jampidsus

Jumat, 24 Januari 2025 | 13:47

UPDATE

HUT Ke-17 Partai Gerindra, Hergun: Momentum Refleksi dan Meneguhkan Semangat Berjuang Tiada Akhir

Senin, 03 Februari 2025 | 11:35

Rupiah hingga Mata Uang Asing Kompak ke Zona Merah, Trump Effect?

Senin, 03 Februari 2025 | 11:16

Kuba Kecam Langkah AS Perketat Blokade Ekonomi

Senin, 03 Februari 2025 | 11:07

Patwal Pejabat Bikin Gerah, Publik Desak Regulasi Diubah

Senin, 03 Februari 2025 | 10:58

Kebijakan Bahlil Larang Pengecer Jual Gas Melon Susahkan Konsumen dan Matikan UKM

Senin, 03 Februari 2025 | 10:44

Tentang Virus HMPV, Apa yang Disembunyikan Tiongkok dari WHO

Senin, 03 Februari 2025 | 10:42

Putus Rantai Penyebaran PMK, Seluruh Pasar Hewan di Rembang Ditutup Sementara

Senin, 03 Februari 2025 | 10:33

Harga Emas Antam Merosot, Satu Gram Jadi Segini

Senin, 03 Februari 2025 | 09:58

Santorini Yunani Diguncang 200 Gempa, Penduduk Diminta Jauhi Perairan

Senin, 03 Februari 2025 | 09:41

Kapolrestabes Semarang Bakal Proses Hukum Seorang Warga dan Dua Anggota Bila Terbukti Memeras

Senin, 03 Februari 2025 | 09:39

Selengkapnya