Berita

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto bersama Sekretaris Jenderal OECD, Mathias Cormann/Ist

Politik

Ditemui Mathias Cormann, Airlangga: Indonesia Dapat Lampu Hijau Gabung OECD

KAMIS, 10 AGUSTUS 2023 | 19:38 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Indonesia akan segera bergabung menjadi anggota Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).

Sinyal tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal OECD, Mathias Cormann saat bertemu dengan Menko Perekonomian RI, Airlangga Hartarto di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (10/8).

"Keinginan Indonesia sudah diberitahukan ke-38 anggota dari OECD. Pada prinsipnya, mereka menyambut sangat positif karena Indonesia dinilai berhasil memimpin G20 dan sekarang Bapak Presiden memimpin ASEAN," kata Airlangga setelah pertemuan yang berlangsung sekitar 35 menit itu.


Selain sukses dalam presidensi G20, keberhasilan Indonesia mengendalikan pandemi Covid-19 juga menjadi pertimbangan penting. Indonesia, kata Airlangga, mampu mengendalikan virus Covid-19 sekaligus menjaga pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen.

"Dan saat sekarang Pak Presiden Jokowi memimpin ASEAN. Di situ mereka melihat terkait Covid, dalam situasi Covid ekonomi Indonesia tumbuh baik," tutur Airlangga.

Ketua Umum DPP Partai Golkar ini melanjutkan, setiap negara yang ingin bergabung menjadi anggota OECD membutuhkan waktu panjang.

Keanggotaan OECD biasanya membutuhkan waktu empat sampai delapan tahun. Hal inilah yang membuat keanggotaan Indonesia tidak bisa diumumkan tahun ini.

Jika Indonesia berhasil masuk sebagai anggota OECD, akan menjadi sejarah bagi pemerintahan periode ini. Sebab, Indonesia bakal menjadi negara Asia Tenggara pertama yang bisa bergabung dengan OECD.

Menurut Airlangga, mayoritas negara anggota OECD memiliki pendapatan tinggi dengan rata-rata pendapatan per kapita sekitar 43,260,7 dolar AS pada 2022.

Artinya, jika berhasil menjadi anggota OECD, bisa mengindikasikan Indonesia memiliki pertumbuhan ekonomi yang telah meningkat.

“Anggota OECD itu rata-rata pendapatan per kapita di atas 10 ribu dolar AS, sehingga standar-standar yang dilakukan OECD itu menjadi tolok ukur dalam program pembangunan yang dilakukan di Indonesia. Dengan begitu, kita bisa lolos dari middle-income trap,” tutup Airlangga.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya