Berita

Calon presiden Ekuador, Fernando Villavicencio/Net

Dunia

Capres Ditembak Mati Saat Kampanye, Ekuador Tetapkan Darurat Nasional

KAMIS, 10 AGUSTUS 2023 | 15:08 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Kondisi darurat nasional ditetapkan oleh Presiden Ekuador Guillermo Lasso pada Kamis (10/8), menyusul insiden pembunuhan calon presiden Fernando Villavicencio selama kampanye.

Lasso menegaskan bahwa pemerintah tidak akan tinggal diam ketika sistem demokrasi Ekuador diserang. Oleh sebab itu, status darurat nasional ditetapkan dan akan berlangsung selama 60 hari.

“Angkatan bersenjata, mulai saat ini, akan dimobilisasi di seluruh wilayah nasional untuk menjamin keamanan warga menjelang pemilihan yang rencananya digelar 20 Agustus mendatang,” ungkapnya, seperti dimuat AFP.

Menurut Lasso, terdapat kejahatan terorganisir yang ada di balik pembunuhan Villavicencio. Sebab calon presiden itu tewas tertembak pada Rabu (9/8), hanya dua minggu sebelum pilpres diadakan.

"Kejahatan terorganisir ini sudah terlalu jauh. Tidak akan dibiarkan begitu saja. Mereka akan merasakan hukuman yang berat atas perbuatan mereka," tegas Lasso.

Sebelum penembakan, Villavicencio mengaku kerap menerima banyak ancaman pembunuhan, termasuk dari para pemimpin Kartel Sinaloa Meksiko, salah satu kelompok kejahatan terorganisir internasional yang sekarang beroperasi di Ekuador.

Kantor jaksa agung Ekuador mengatakan seorang tersangka pembunuhan Villavicencio meninggal karena luka-luka setelah ditangkap oleh pihak berwenang.

Villavicencio adalah salah satu dari delapan kandidat, meski bukan yang terdepan. Politisi berusia 59 tahun itu adalah kandidat untuk Gerakan Membangun Ekuador.

Villavicencio menjadi salah satu suara paling kritis terhadap korupsi, terutama selama pemerintahan Presiden Rafael Correa 2007-2017.

Dia mengajukan banyak tuntutan yudisial terhadap pejabat tinggi pemerintahan Correa, termasuk terhadap mantan presiden itu sendiri.

Populer

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

UPDATE

Minta Maaf, Dirut Pertamina: Ini Tanggung Jawab Saya

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:37

Perempuan Bangsa PKB Bantu Korban Banjir di Bekasi

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:33

Perang Tarif Kian Panas, Volkswagen PHK Ribuan Karyawan

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:25

Kabar Baik, Paus Fransiskus Tidak Lagi Terkena Serangan Pneumonia Ganda

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:23

Pertamina: Harga Avtur Turun, Diskon Pelita Air, Promo Hotel

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:23

Rumah Diobok-obok KPK: Apakah Ini Ujung Karier Ridwan Kamil?

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:12

Tenaga Ahli Heri Gunawan Hingga Pegawai Bank BJB Dipanggil KPK

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:06

KPK: Ridwan Kamil Masih Berstatus Saksi

Rabu, 12 Maret 2025 | 12:47

Raja Adil: Disembah atau Disanggah?

Rabu, 12 Maret 2025 | 12:45

Buntut Efisiensi Trump, Departemen Pendidikan PHK 1.300 Staf

Rabu, 12 Maret 2025 | 12:41

Selengkapnya