Ketua DPD Partai Golkar Kota Cimahi, Ali Hasan/Ist
Lima periode duduk di kursi legislatif DPRD Jabar membuat Ali Hasan merasa jenuh. Karenanya, politikus Partai Golkar tersebut memilih nyaleg sebagai anggota DPRD Kota Cimahi pada Pileg 2024.
Mang Ali, sapaan akrab Ali Hasan mengatakan, keputusannya untuk beralih ke DPRD Kota Cimahi dikarenakan dirinya telah merasa jenuh setelah 25 tahun lamanya duduk di kursi legislator Jawa Barat.
"Tentunya jenuh ya karena terlalu lama, 25 tahun atau lima periode saya di DPRD Jabar, makanya saya turun gunung nyaleg DPRD Kota Cimahi," tutur Mang Ali, dikutip
Kantor Berita RMOLJabar, Rabu (9/8).
Meskipun memutuskan memilih berkontestasi pada Pileg 2024 sebagai calon anggota DPRD Kota Cimahi, dirinya tidak akan meninggalkan partai yang telah membesarkan namanya tersebut.
"Enggaklah, sampai kapanpun saya tetap Golkar," tegas Ketua DPD Partai Golkar Kota Cimahi tersebut.
Selain itu, dia telah menyiapkan sosok pengganti untuk duduk di kursi parlemen Jawa Barat. Yakni Wakil Ketua I DPD Partai Golkar Kota Cimahi, Budhi Setiawan.
"Selain saya akan mendulang suara di Dapil 4 Kota Cimahi yaitu Kelurahan Utama, Kelurahan Cibeber dan Kelurahan Leuwigajah, saya juga akan memperjuangkan Pak Budhi untuk bisa lolos menjadi anggota DPRD Jabar," katanya.
Berbekal pengalaman selama berkiprah dalam dunia politik, bahkan membuktikan bisa duduk di kursi parlemen selama 25 tahun, dirinya tetap optimistis bisa meraih kemenangan mutlak.
"InsyaAllah bisa kembali mempertahankan kemenangan di Kota Cimahi, karena saya berjuang enggak kepalang tanggung, kudu menang mutlak," ujarnya.
Dibeberkan Mang Ali, kemenangan mutlak bagi dirinya bukan isapan jempol belaka. Sebab, dukungan suara dari warga Kota Cimahi kepada dirinya sangat besar. Maka dari itu, dirinya menolak tawaran untuk maju dalam bursa Pileg anggota DPR RI karena ingin mendedikasikan diri bagi masyarakat Kota Cimahi yang selama ini telah membantu karier politiknya.
"Di usia saya yang sudah menginjak 80 tahun mending membantu di Cimahi karena saya warga Cimahi," terangnya.
Keputusan untuk menjadi wakil rakyat Kota Cimahi, dia memaparkan, selama ini dirinya kerap mendapat aduan terkait masalah Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu), masalah infrastruktur jalan, masalah drainase Kota Cimahi, serta lainnya.
Adanya keluhan itu, lanjut dia, sudah diperjuangkan oleh dirinya semasa menjadi anggota DPRD Jabar.
"Saya dulu pernah perjuangkan agar Pemprov Jabar menganggarkan renovasi Stadion Sangkuriang. Alhamdulillah berhasil dianggarkan Rp200 miliar. Namun oleh Pemkot Cimahi tidak berhasil dilaksanakan dengan alasan gagal tender. Luar biasa
lebarna (sangat disayangkan)," tandasnya.