Berita

Presiden Venezuela Nicolas Maduro/Net

Dunia

Maduro Mengecam Sikap Diam Pemimpin Eropa terhadap Aksi Pembakaran Al Quran

SENIN, 07 AGUSTUS 2023 | 23:20 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sikap rasis dan kebencian terhadap Muslim telah sampai pada tingkat yang tidak bisa diterima. Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengatakan, perlu ada tindakan nyata untuk menghentikan kejahatan seperti itu.

Ia juga menyayangkan sikap diam kalangan penguasa di negara-negara Eropa atas tindakan ekstremis yang menodai Al Quran di Swedia dan Denmark.

"Saya mengutuk tindakan kebencian rasis terhadap negara-negara Muslim ini," katanya kepada Al Mayadeen TV, Senin (7/8).

"Keheningan para pemimpin Eropa atas pembakaran salinan Al-Qur'an sangat mengejutkan, itu menunjukkan keterlibatan mereka dalam kejahatan tersebut," tambahnya.

Menurut Maduro, tidak mungkin menutup mata terhadap provokasi yang merendahkan Islam dan pengikutnya.

Ia kemudian membandingkan jika hal itu menimpa umat agama lain dimana kitab suci mereka dibakar di depan mata. Sehingga ketika kaum Muslim menunjukkan reaksi marah setelah pembakaran Al Quran, itu adalah hal yang wajar menurutnya.

Tindakan anti-Islam yang melibatkan pembakaran Alquran terjadi pada 25 Juli di dekat kedutaan besar Mesir dan Turki di Kopenhagen. Aksi serupa dilakukan sehari sebelumnya di depan kedutaan Irak.

Semuanya diorganisir oleh kelompok ultranasionalis sayap kanan Denmark Patriots.

Pada 28 Juni, pembakaran Al Quran terjadi selama demonstrasi resmi polisi di pusat kota Stockholm. Salwan Momika, seorang imigran Irak berusia 37 tahun, merobek halaman-halaman Al Quran dan membakarnya.

Pada 20 Juli, dia melakukan provokasi lain di depan kedutaan Irak di Stockholm, mendorong pengunjuk rasa untuk menyerang kedutaan Swedia di Bagdad.

Sebagian besar negara Muslim mengutuk demonstrasi tersebut, dan beberapa telah memanggil duta besar Swedia dan Denmark untuk mengeluarkan surat protes.

Awal pekan ini, Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billstrom berjanji untuk memberikan perhatian khusus pada hubungan dengan negara-negara Muslim, dan polisi Denmark untuk sementara memperketat kontrol di perbatasan negara untuk alasan keamanan menyusul demonstrasi pembakaran Al Quran baru-baru ini.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya