Warga negara Italia, Eropa, dan Amerika dievakusiasi dari Niger. Mereka tiba di Bandara Ciampino, dekat Roma, Italia pada Rabu, 2 Agutus 2023/Ne
Jumlah pasukan di pangkalan militer Italia di Niger telah dikurangi agar bisa menyisakan lebih banyak ruang bagi warga sipil yang ingin berlindung di tengah situasi negara yang kacau.
Kementerian Pertahanan Italia dalam sebuah pernyataan pada Minggu (6/8) mengatakan, puluhan tentaranya telah diterbangkan ke Roma bersama tentara AS.
"Sejak lepas landas dari ibu kota Niamey, 65 tentara Italia dan 10 tentara AS telah mendarat di Roma pada Sabtu malam (5/8)," bunyi pernyataan tersebut, seperti dimuat
The Star.
Kini tersisa 250 tentara Italia yang masih dikerahkan di pangkalan mereka di Niger. Mereka akan bertugas menjalankan operasi kontra-teroris dan mengikuti pelatihan militer.
Sisa ruang yang ada di pangkalan, disebut Kemhan akan digunakan untuk memberikan perlindungan pada warga sipil yang membutuhkan.
"Pangkalan akan meningkatkan akomodasinya jika diperlukan untuk menerima rekan sipil dalam keadaan darurat," ungkap Kementerian.
Keputusan Italia dilakukan menyusul ancaman intervensi militer blok regional Afrika Barat ECOWAS yang memberikan tenggat waktu bagi junta mengembalikan pemimpin demokratis pada Minggu (6/8).
Pekan lalu, Italia mengevakuasi 36 warga negaranya dari Niamey, serta puluhan warga negara lain. Sementara 40 warga lain, sebagian besar pekerja LSM, masih berada di Niger.
Italia adalah salah satu dari negara Barat termasuk Amerika Serikat dan Prancis yang memiliki pasukan di Niger, yang telah menjadi sekutu Barat melawan pemberontakan Islamis di wilayah Sahel Afrika Barat.