Berita

Potongan gambar dari video Ratna Sarumpaet soal pengaruh China dan seruan poeple power/Repro

Politik

Video Ratna Sarumpaet Soal Pengaruh China dan Ajakan People Power Kembali Beredar

SENIN, 07 AGUSTUS 2023 | 00:20 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Video pernyataan aktivis Ratna Sarumpaet soal pengaruh China yang semakin berkembang dan ajakan untuk people power kembali beredar di media sosial.

Dalam video berdurasi 2 menit 47 detik itu, terlihat Ratna berbicara soal pengaruh China yang bisa membahayakan anak cucu bangsa Indonesia ke depan.

"Ini bahaya benar-benar bahaya, bisa-bisa kita nanti kayak orang numpang di negeri kita sendiri. Kalau hanya numpang, kalau diusir juga bagaimana? Bagaimana dengan anak cucu kita," ujar Ratna dalam video yang beredar seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (6/8).

Dari penelitiannya, Ratna menilai, nyaris semua partai politik bekerja sama dengan Partai Komunis China (PKC). Sehingga, Ratna menganggap tidak ada yang melindungi bangsa Indonesia dari pengaruh China.

"Terus kemarin baru ketahuan ternyata ada uang suap dari China ke Jokowi untuk supaya mau jadi presiden, ya kan? Jadi ini sudah ditanam semua, ada kebutuhan dari Tiongkok mungkin memang mau memanfaatkan kita, memakai kita, atau merebut Tanah Air kita ini," kata Ratna.

Namun demikian kata Ratna, saat ini semua keputusan ada di rakyat. Mengingat, 20 tahun belakangan ini, banyak orang mati karena miskin.

"Kalau buat aku, people power fine. Sebab 20 tahun ini aja kita enggak tau berapa orang mati karena miskin. Jadi kita enggak perlu takut berdarah. Sebab semua perjuangan itu ada harganya. Jadi kalau kita mengatakan manja-manja nanti jangan sampai ada pertumpahan, kita enggak tau, nyawa itu di tangan tuhan, yang pasti kemudaratan seperti ini, kalau tidak kita hentikan, kita yang dimarahi Allah, kita yang akan rugi, kita yang akan habis," jelas Ratna.

Bahkan menurut Ratna, jika rakyat tidak terus menerus mengatakan kebenaran dan tidak berusaha keras menghentikan kemudaratan, maka bisa habis bangsa Indonesia.

“Ya UUD-nya sudah diubah, posisi dia sudah berbeda, MPR sudah enggak mandataris dia. Ketentuannya sudah merajalela, mau dia taruh semua, mau bikin istana lima di negara ini sekarang bisa, karena enggak yang mengarahi, karena enggak ada posisi lembaga tertinggi negara. Ini sebenarnya yang paling merugikan kita, yang menjadi kunci kerusakan itu di situ,” kata Ratna dalam videonya yang kembali beredar itu.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya