Berita

Kontingen pramuka Inggris bersiap meninggalkan lokasi jambore di kawasan reklamasi Saemangeum di pesisir barat daya, Korea Selatan karena gelombang panas pada Sabtu, 5 Agustus 2023/Net

Dunia

Kontigen Pramuka AS, Inggris dan Singapura Tinggalkan Jambore Korsel karena Suhu Ekstrem

MINGGU, 06 AGUSTUS 2023 | 10:56 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Cuaca panas menyengat yang menyelimuti tempat perkemahan Jambore Pramuka Dunia di Korea Selatan mengakibatkan perginya ribuan peserta dari kontingen AS, Singapura dan Inggris.

Mengutip The Washington Post pada Minggu (6/8), Inggris yang memiliki kontingen terbesar telah memindahkan 4.500 anggotanya ke sebuah hotel di Seoul pada Sabtu (5/8).

“Karena kami adalah kontingen terbesar, harapan kami adalah ini membantu mengurangi korban cuaca panas di acara tersebut,” ungkap pihak Inggris dalam sebuah pernyataan.

Sementara kontingen pramuka AS baru akan memindahkan 1.100 anggotanya pada Minggu (6/8) ke Camp Humphreys, pangkalan militer utama AS di Korea Selatan, yang berjarak sekitar 100 mil sebelah utara lokasi acara.

"Keselamatan peserta adalah prioritas utama. Oleh sebab itu, kontingen AS memilih untuk pergi dari acara lebih awal," bunyi pernyataan kontingen AS.

Singapore Scout Association mengatakan akan memindahkan 67 pesertanya ke Seoul, dengan alasan masalah keamanan.

"Singapura berkoordinasi dengan Inggris  tentang pemindahan peserta jambore di Seoul," ungkap asosiasi tersebut.

Pemindahan peserta dari lokasi acara perkemahan dilakukan karena cuaca panas mengakibatkan hampir 1.500 peserta menerima perawatan medis karena gigitan serangga, ruam kulit, luka panas, sakit kepala, dan sakit perut sejak hari Jumat (4/8).

Korea Selatan telah dilanda gelombang panas dengan suhu lebih dari 38 derajat Celcius pekan ini. Badan meteorologi Korea Selatan memperkirakan suhu akan terus tinggi hingga 12 Agustus, saat acara jambore selesai.

Organisasi Gerakan Pramuka Dunia menyatakan keprihatinan tentang risiko panas dan mengatakan telah menyarankan Korea Selatan untuk mempersingkat acara tersebut.

Sayangnya, tuan rumah memutuskan untuk melanjutkan acara tersebut dan berjanji melakukan segala cara untuk mengatasi gelombang panas.

Pejabat pemerintah Korea Selatan mengaku tetap menghormati keputusan masing-masing delegasi untuk berkemas.

Jambore Dunia mengumpulkan puluhan ribu remaja berusia 14 hingga 18 tahun, ditambah orang dewasa, dari asosiasi Pramuka di seluruh dunia setiap empat tahun. Acara tahun ini adalah yang pertama sejak pandemi virus Covid-19.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya