Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Picu Kekhawatiran Serius, Angkatan Darat AS Beroperasi tanpa Pemimpin

SABTU, 05 AGUSTUS 2023 | 10:59 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Angkatan Darat AS akhirnya bergabung dengan Korps Marinir yang saat ini beroperasi tanpa pemimpin, menyebabkan kekhawatiran serius tentang kesiapan militer negara besar itu.

Delapan bulan kebuntuan politik yang berlangsung, yang dipicu oleh Senator Tommy Tuberville, telah menyebabkan penundaan promosi militer dan mengakibatkan kekosongan dalam kursi kepemimpinan tersebut.

Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengecam kebuntuan itu dan mengungkapkan keprihatinannya atas keadaan tersebut.


“Di dunia kita yang berbahaya, keamanan Amerika menuntut transisi yang tertib dan cepat dari para pemimpin militer kita yang telah dikonfirmasi. Tim hebat membutuhkan pemimpin hebat, dan itu penting untuk mempertahankan kekuatan penuh dari kekuatan tempur paling mematikan di Bumi,” katanya.

Dalam upacara serah terima antara Jenderal Randy George yang sementara akan menggantikan Jenderal James McConville, Kepala Staf Angkatan Darat yang akan segera pensiun, Menteri Austin menuturkan bahwa kelambanan dalam memilih pemimpin dapat melemahkan personelnya.

"Kegagalan untuk mengkonfirmasi para pemimpin berseragam senior kami yang sangat berkualitas melemahkan kesiapan militer kami. Itu merusak retensi kami atas beberapa perwira terbaik kami, dan itu merusak kehidupan" tambahnya.

Seperti dikutip Anadolu Agency, Sabtu (5/8), saat ini, dua dari delapan kursi di Kepala Staf Gabungan Pentagon diduduki oleh perwira sementara, yang menciptakan ketidakstabilan dalam kepemimpinan dan dapat berdampak negatif pada operasional militer.

Selain itu, menurut Austin, sekitar 301 posisi jenderal dan perwira tinggi di berbagai cabang militer kini masih menunggu konfirmasi dari Senat.

Kebuntuan politik ini juga mempengaruhi Korps Marinir, yang saat ini dipimpin sementara oleh Jenderal Eric Smith untuk menggantikan Komandan Jenderal David Berger yang pensiun.

Penundaan promosi ini disebabkan oleh Senator Tuberville, yang telah berusaha untuk menekan Biden agar mengubah arah kebijakan Pentagon terkait cuti berbayar bagi anggota layanan militer dan tanggungan mereka untuk menerima perawatan kesehatan reproduksi, termasuk aborsi.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya