Menteri Luar Negeri Kuwait, Sheikh Salem Abdullah Al-Jaber Al-Sabah, dan Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir Abdollahian/Net
Menteri Luar Negeri Kuwait, Sheikh Salem Abdullah Al-Jaber Al-Sabah, dan Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir Abdollahian/Net
Hal ini terjadi setelah Arab Saudi dan Kuwait menyatakan klaim hak eksklusif atas lapangan tersebut, sementara Iran juga berpegang pada klaim sahamnya atas sumber daya tersebut dan menyatakan bahwa perjanjian antara Saudi-Kuwait untuk mengembangkannya adalah ilegal.
Mengutip New Arab, Jumat (4/8), kedua negara itu kembali menegaskan bahwa mereka bersama-sama memiliki hak atas sumber daya alam di ladang tersebut, dan mengajak Iran untuk terlibat dalam negosiasi tentang demarkasi perbatasan timur di wilayah maritim Teluk yang disebut "Area Terbagi".
Populer
Senin, 01 Desember 2025 | 02:29
Minggu, 30 November 2025 | 02:12
Jumat, 28 November 2025 | 00:32
Kamis, 27 November 2025 | 05:59
Jumat, 28 November 2025 | 02:08
Jumat, 28 November 2025 | 04:14
Kamis, 27 November 2025 | 03:45
UPDATE
Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10
Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00
Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59
Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39
Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18
Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03
Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56
Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47
Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18
Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15