Presiden Vladimir Putin mengamati model AvtoVaz baru "Lada Vesta" pada 22 Oktober 2015/Net
Pejabat pemerintah harus memberi contoh kepada masyarakat untuk mencintai produk dalam negeri. Hal itu bisa dimulai dengan menggunakan mobil buatan dalam negeri.
Berbicara pada pertemuan dengan para pemimpin industri manufaktur pada Kamis (3/8), Presiden Vladimir Putin meminta pejabat yang menggunakan kendaraan buatan luar negeri agar segera menggantinya dengan kendaraan buatan dalam negeri.
Putin menyadari bahwa dalam beberapa hal, mobil Rusia mungkin "lebih sederhana" daripada pesaing internasional mereka, tetapi Putin mencatat bahwa itu bukan alasan karena mengembangkan merek dalam negeri harus menjadi prioritas.
Beberapa kementerian dan lembaga pemerintah lainnya telah memintanya untuk terus membeli mobil asing untuk penggunaan administratif, tetapi ia menolak.
“Saya mengatakan kepada mereka bahwa ini sama sekali tidak mungkin. Seluruh pejabat di dalam negeri harus menggunakan mobil produksi dalam negeri,” tegas Putin.
Rusia tidak sepenuhnya menolak impor, tetapi negara itu harus mampu memproduksi sendiri beberapa produk, menurutnya.
Rusia telah melakukan kampanye untuk menghentikan impor asing sejak 2014, ketika negara-negara Barat pertama kali memberlakukan sanksi besar-besaran setelah semenanjung Krimea memilih untuk bergabung dengan Rusia menyusul kudeta di Kyiv.
Moskow menggenjot upayanya di bidang ini setelah dipukul dengan sanksi tambahan dari Barat atas konflik Ukraina, dengan Putin mengklaim pada Mei 2022 bahwa Rusia telah mencapai kesuksesan di bidang industri utama.
Pembatasan Barat yang baru juga memicu eksodus besar-besaran pembuat mobil asing dari Rusia, dengan produsen dalam negeri juga mengalami kesulitan akibat gangguan rantai pasokan.
Mobil buatan luar negeri masih mendominasi pasar Rusia, dengan Toyota, Hyundai, dan Kia tetap menjadi yang paling populer. Impor mobil China juga telah meningkat tiga kali lipat dari Januari hingga Mei dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Outlet bisnis Rusia RBK pada Kamis melaporkan bahwa AvtoVaz – produsen mobil terbesar di negara itu – menggandakan penjualannya tahun ini dibandingkan tahun 2022.