Berita

Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa dan penerjemah bahasa isyaratnya/Net

Dunia

Afrika Selatan Akui Bahasa Isyarat Secara Resmi

KAMIS, 03 AGUSTUS 2023 | 15:39 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Keputusan pemerintah Afrika Selatan untuk mengakui bahasa isyarat sebagai bahasa resmi ke-12 di negara tersebut menjadi terobosan besar.

Bulan lalu, Presiden Cyril Ramaphosa telah menandatangani UU yang mengakui bahasa isyarat sebagai salah satu bahasa resmi, selain Bahasa Inggris, Zulu, Afrika, dan lainnya.

Keputusan ini diambil demi membantu melindungi hak-hak penyandang tuli dan mempromosikan inklusivitas.

Langkah ini disambut baik oleh Bongumusa Manana, seorang siswa tuli berusia 19 tahun. Ia menyebut keputusan itu membuatnya lebih mudah mewujudkan impian masuk ke universitas.

"Sebelumnya tantangannya adalah ketika Anda pergi ke kantor polisi atau naik taksi (minibus), sangat sulit untuk berkomunikasi. Sebelum menjadi bahasa resmi, sama sekali tidak ada akses untuk berkomunikasi dengan orang lain," kata Manana di Sizwile School for the Deaf di Dobsonville, Soweto.

Sejauh ini Afrika Selatan hanya memiliki 40 sekolah tunarungu dan hanya satu perguruan tinggi yang dapat diakses oleh penyandang tuli.

Selain mengakui bahasa isyarat sebagai bahasa resmi, pemerintah juga diharapkan dapat meningkatkan akses bagi penyandang tuli.

“Ini adalah bahasa yang sangat kaya dan indah, tetapi kami membutuhkan orang-orang yang akan memiliki cukup perlengkapan untuk mengembangkannya lebih jauh lagi,” kata Andiswa Gebashe, seorang aktivis Bahasa Isyarat Afrika Selatan.

Atlas Dunia, sebuah situs online yang mempelajari demografi, mengatakan hanya 41 negara yang mengakui bahasa isyarat sebagai bahasa resmi. Hanya empat di antaranya di Afrika, yaitu Kenya, Afrika Selatan, Uganda, dan Zimbabwe.

Populer

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Pengamat: Jangan Semua Putusan MK Dikaitkan Unsur Politis

Senin, 20 Mei 2024 | 22:19

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

KPK Juga Usut Dugaan Korupsi di Telkom Terkait Pengadaan Perangkat Keras Samsung Galaxy

Rabu, 15 Mei 2024 | 13:09

UPDATE

Polisi Kejar Perempuan Pemasok Sabu Tiga ASN

Sabtu, 25 Mei 2024 | 00:05

Witan Sulaeman Berangkat Haji

Sabtu, 25 Mei 2024 | 00:02

BTN Kampanye Lawan Bullying di NTT

Jumat, 24 Mei 2024 | 23:28

Tak Ada Pilihan Bagi PKS kecuali Anies Baswedan

Jumat, 24 Mei 2024 | 23:08

Mayoritas Kontainer Tertahan di Pelabuhan Bahan Baku

Jumat, 24 Mei 2024 | 23:04

Positif Pakai Sabu, Tiga ASN Asal Ternate Ditetapkan Jadi Tersangka

Jumat, 24 Mei 2024 | 23:00

Petugas Siagakan Layanan Lansia Bagi Jemaah Haji Indonesia di Makkah

Jumat, 24 Mei 2024 | 22:53

Terungkap, Pelaku Penusukan Ustaz di Kebon Jeruk Sudah Berniat Jahat Sejak 2 Tahun

Jumat, 24 Mei 2024 | 22:51

Delay Hingga 5 Jam, Garuda Tanggung Kompensasi Kloter 11 Embarkasi Medan

Jumat, 24 Mei 2024 | 22:44

Kata Ganjar, Ucapan Megawati Agar Kader Tidak Goyang-goyang Bukan ke Jokowi

Jumat, 24 Mei 2024 | 22:36

Selengkapnya