Berita

Prabowo Subianto bersama Joko Widodo dalam satu kesempatan/Net

Politik

Jokowi Bakal Dukung Prabowo Jika MK Putuskan Usia Capres-Cawapres di Bawah 40 Tahun

KAMIS, 03 AGUSTUS 2023 | 13:41 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Gugatan batas minimal usia calon Presiden (capres) dan calon wakil Presiden (cawapres) yang tengah digugat di Mahkamah Konstitusi (MK) diyakini akan menentukan karir politik Presiden Joko Widodo ke depan.

Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah, apabila gugatan batas minimum usia cawapres dikabulkan, putra sulung Presdien Jokowi, Gibran Rakabuming Raka berpotensi didapuk sebagai bakal cawapres untuk mendampingi Prabowo Subianto.

Dengan demikian, Jokowi dipastikan bakal meninggalkan PDIP yang mengusung Ganjar Pranowo.  

“Secara total Jokowi tentu akan deklarasi dukungan ke Prabowo,” kata Dedi Kurnia kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Kamis (3/8).

Namun begitu, Pengamat Politik jebolan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini menilai PDIP tidak perlu khawatir apabila Jokowi hengkang. Sabab menurutnya, basis massa Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri masih sangat kuat dan loyal.

“Dilema bagi PDIP saat ini, ketergantungannya pada Jokowi justru membuat PDIP kehilangan pengaruh, dan membesarkan nama Jokowi, padahal dengan kekuatan partai serta loyalis Megawati, PDIP seharusnya tidak perlu khawatir dengan Jokowi,” pungkasnya.

Gugatan batas minimal usia capres dan cawapres dari 40 tahun menjadi 35 tahun dilayangkan oleh tiga pihak ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Gugatan pertama diajukan oleh Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dedek Prayudi. Gugatan kedua diajukan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Garuda Yohanna Murtika dan Ketua Umum Partai Garuda Ahmad Ridha Sabana sebagai pemohon dan Desmihardi dan M. Malik Ibrohim sebagai kuasa hukum. Gugatan ketiga dilayangkan oleh Wali Kota Bukittinggi Erman Safar dan Wakil Bupati Lampung Selatan Pandu Kesuma Dewangsa, dengan kuasa hukum Maulana Bungaran dan Munathsir Mustaman.

Hingga saat ini, permohonan Nomor 29/PUU-XXI/2024 dalam perkara pengujian Pasal 169 huruf q Undang-Undang Nomor 7/2017 tentang Pemilihan Umum tersebut masih digodok di MK.

Populer

KPK Dapat Petunjuk Dugaan Suap PAW PDIP dari Buku Hasto

Kamis, 08 Agustus 2024 | 19:35

Edi Slamet Irianto, Kandidat Kepala BPN Berjuluk Hand of Midas

Sabtu, 03 Agustus 2024 | 11:32

Putra Putri TNI-Polri Minta Polisi Tangkap Alvin Lim

Sabtu, 03 Agustus 2024 | 02:24

BHS Kritisi Usul Muhadjir soal Opsi Nasi Jagung di Program Makan Gratis

Rabu, 07 Agustus 2024 | 02:44

Pengamat: Intervensi Kekuasaan Penyebab Airlangga Mundur

Minggu, 11 Agustus 2024 | 19:13

Jokowi Makin Kasar

Senin, 05 Agustus 2024 | 08:42

Fuad Bawazier Ngaku Diperas Rp4 Miliar

Kamis, 08 Agustus 2024 | 12:41

UPDATE

Ragnar Oratmangoen Resmi Gabung Klub Milik Pengusaha Indonesia

Rabu, 14 Agustus 2024 | 05:52

PKB Kabupaten Cirebon Tegaskan Solid Dukung Cak Imin

Rabu, 14 Agustus 2024 | 05:32

74 TPS di Jakarta Barat Berpotensi Kebanjiran pada Pilkada 2024

Rabu, 14 Agustus 2024 | 05:11

PKB Optimistis Prabowo Akan Hadiri Muktamar

Rabu, 14 Agustus 2024 | 04:52

2.400 Pelanggaran Tertangkap Kamera ETLE Selama Operasi Patuh Candi 2024

Rabu, 14 Agustus 2024 | 04:37

Akun Google Business Ratusan Hotel Diretas, PHRI Imbau Masyarakat Lakukan Transaksi via OTA

Rabu, 14 Agustus 2024 | 04:21

Kotak Kosong dan Residu Demokrasi

Rabu, 14 Agustus 2024 | 04:00

Respons AGK Soal Klaim Dukungan Bahlil jadi Ketum Golkar: InsyaAllah

Rabu, 14 Agustus 2024 | 03:29

Jelang Pendaftaran Cakada, Elektabilitas Gusti Bhre Terus Melonjak

Rabu, 14 Agustus 2024 | 02:32

Hari Ini Harvey Moeis Jalani Sidang Perdana

Rabu, 14 Agustus 2024 | 01:59

Selengkapnya