Drone tempur ANKA buatan Turkiye/Net
Kementerian Pertahanan RI (Kemhan) telah menyetujui pembelian 12 unit drone tempur dari produsen pesawat asal Turkiye, Turkish Aerospace, dengan nilai kontrak mencapai 300 juta dolar atau senilai Rp 4,5 triliun.
Keputusan ini disebut sebagai bagian dari upaya Kemhan untuk memodernisasi militer, khususnya alutsista.
Pengadaan ini juga merupakan bagian dari komitmen Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto sesuai arahan Presiden Joko Widodo untuk memperkuat sistem pertahanan, terutama dengan meningkatkan jumlah dan kualitas alat utama sistem persenjataan militer.
Mengutip
Indonesia Defence pada Rabu (2/8), kesepakatan berhasil dicapai pada awal Februari lalu. Di dalamnya mencakup Integrated Logistic Support (ILS), Ground Support and Test Equipment (GS&TE), Flight Simulator, Infrastruktur Hanggar, serta pelatihan dan masa garansi selama 24 bulan atau 600 jam terbang.
“Kontrak senilai 300 juta dolar ini sekarang dalam proses aktivasi di Kementerian Keuangan dan pengiriman 12 unit UAV ANKA tersebut akan dilaksanakan 32 bulan setelah kontrak berlaku efektif,” kata Kemhan dalam pernyataannya.
Dalam kesepakatan, kedua belah pihak setuju bahwa enam unit drone ANKA tahap pertama akan diproduksi di Turkiye, sementara enam unit lainnya akan dirakit di Indonesia melalui program transfer teknologi bersama PT Dirgantara Indonesia.
"Enam unit akan dirakit di Turki, dan enam unit lainnya akan di PT Dirgantara Indonesia. Jadi tentunya ada alih teknologi di sini. Kami berencana mulai mengirim komponen-komponennya pada Agustus tahun ini," kata Presiden sekaligus CEO Turkish Aerospace, Temet Kotil.
SpesifikasiDrone ANKA sendiri termasuk jenis Medium-Altitude Long-Endurance, yang mampu terbang dalam berbagai kondisi baik siang maupun malam hari. Dengan bentangan sayap hingga 17,5 meter, yang dapat mengudara selama 24 jam pada ketinggian 30.000 kaki dan dapat membawa muatan lebih dari 350 kilogram.
Selain itu, drone tempur ini dilengkapi dengan kemampuan pengintaian, pengawasan, deteksi target tetap atau bergerak, identifikasi, hingga pelacakan.
Senjata itu juga memiliki kemampuan communication relay, air-to-ground strike, dan dapat dilengkapi dengan berbagai jenis senjata.