Berita

Menteri Luar Negeri Italia, Antonio Tajani/Net

Dunia

Italia Atur Penebangan Khusus untuk Pulangkan Warga dari Niger

SELASA, 01 AGUSTUS 2023 | 22:18 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Jadwal penerbangan khusus tengah diatur oleh pemerintah Italia untuk memulangkan warganya dari wilayah konflik Niger.

Dalam sebuah pernyataan pada Selasa (1/8), Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani mengatakan Italia akan memfasilitasi penerbangan bagi warga negaranya yang ingin pergi dari Niger di tengah ketegangan militer usai kudeta.

"Pemerintah Italia telah memutuskan untuk menawarkan kepada warga negara kita di Niamey kesempatan untuk meninggalkan kota dengan penerbangan khusus ke Italia," tegasnya dalam postingan media sosial X, seperti dimuat Reuters.

Meski sudah merencanakan proses pemulangan Warga, Tajani mengaku Italia masih akan berusaha menempuh jalur diplomatik untuk meredakan situasi di Niger.

"Kedutaan Italia tetap buka dan duta besar kembali ke Niger dari Roma di mana dia pergi untuk KTT Sistem Pangan PBB minggu lalu," ungkap Tajani.

Lebih lanjut, Tajani menekankan bahwa sifat penerbangan yang ditawarkan Italia berbeda dengan proses evakuasi formal yang biasa dilakukan ketika kondisi negara dalam bahaya.

Sementara Prancis, mengatakan akan mulai memulangkan warga negaranya dan warga Eropa lainnya yang ingin meninggalkan negara itu.

Prancis dan Italia, bersama dengan Amerika Serikat dan Jerman, memiliki pasukan di Niger yang dikerahkan dalam sebuah misi kontra-pemberontakan dan pelatihan militer.

Kondisi Niger menjadi tidak stabil sejak junta militer melakukan kudeta terhadap Presiden yang sah, Mohamed Bazoum sejak awal pekan lalu.

Penggulingan Bazoum, merupakan pengambilalihan militer ketujuh dalam waktu kurang dari tiga tahun di negara-negara Afrika Barat dan Tengah.

Setelah junta mengambil alih, penduduk Niger yang pro militer, mendesak agar penguasa kolonial seperti Prancis pergi dan berhenti mencampuri urusan negara mereka.

Kudeta tersebut menimbulkan kekhawatiran akan keamanan wilayah Sahel. Blok regional ECOWAS menjatuhkan sanksi pada junta dan mendesak agar Presiden Bazoum dibebaskan dari tahanan rumah.

Populer

Walikota Semarang dan 3 Lainnya Dikabarkan Berstatus Tersangka

Rabu, 17 Juli 2024 | 13:43

KPK Juga Tetapkan Suami Walikota Semarang dan Ketua Gapensi Tersangka

Rabu, 17 Juli 2024 | 16:57

Walikota Semarang dan Suami Terlibat 3 Kasus Korupsi

Rabu, 17 Juli 2024 | 17:47

Pimpinan DPRD hingga Ketua Gerindra Sampang Masuk Daftar 21 Tersangka Korupsi Dana Hibah Jatim

Selasa, 16 Juli 2024 | 19:56

Pesawat Nepal Jatuh, Hanya Satu Orang yang Selamat

Rabu, 24 Juli 2024 | 15:16

Kantor Rahim di Depok Ternyata Rumah Tinggal, Begini Kondisinya

Rabu, 17 Juli 2024 | 11:05

Pengusaha Tambang Haji Romo Diancam Dijemput Paksa KPK

Minggu, 14 Juli 2024 | 17:02

UPDATE

Tebus Ijazah Siswa yang Tertahan Diusulkan Pakai Dana Baznas

Rabu, 24 Juli 2024 | 19:54

Pemerataan Pendidikan Tidak Boleh Tebang Pilih

Rabu, 24 Juli 2024 | 19:37

Laba Bersih BCA Meroket 11 Persen di Semester I 2024

Rabu, 24 Juli 2024 | 19:33

Tommy Djiwandono Sejak Lama Diproyeksikan jadi Pengganti Sri Mulyani

Rabu, 24 Juli 2024 | 19:30

Siswa Tak Mampu Tebus Ijazah Jadi Potret Suram Pendidikan

Rabu, 24 Juli 2024 | 19:29

Jubir PKB: Anies Berpengalaman di Jakarta, Lanjutkan!

Rabu, 24 Juli 2024 | 19:19

Pasangan Arif-Rista Kembali Diusung PDIP di Pilkada Kebumen

Rabu, 24 Juli 2024 | 19:10

Sekjen Partai Gelora Minta Prabowo Kedepankan Isu Palestina

Rabu, 24 Juli 2024 | 19:10

Laba Bersih HM Sampoerna Anjlok 33 Persen di Kuartal II-2024

Rabu, 24 Juli 2024 | 19:06

KPK Bakal Audit Semua Rumah Sakit Telusuri Dugaan Fraud BPJS Kesehatan

Rabu, 24 Juli 2024 | 18:51

Selengkapnya