Berita

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah/Net

Politik

Dedi Kurnia: Hubungan dengan Jokowi Kurang Baik, PDIP akan Memihak Golkar

SENIN, 31 JULI 2023 | 06:20 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Wacana koalisi Golkar dan PDIP bisa saja terjadi, sebab dua partai tersebut tidak memiliki catatan berseberang dari sisi manapun. Dengan demikian, mudah saja koalisi dibangun.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan peluang koalisi bukan berarti koalisi keduanya akan benar-benar terwujud, setidaknya karena beberapa hal.

Pertama, kata Dedy, Golkar sedang mengalami masa menegangkan dengan adanya wacana kudeta pada Airlangga melalui Munaslub yang sudah mendapat restu Luhut dan Bahlil.

"Dua tokoh ini tentu menggambarkan posisi kekuasaan saat ini, jika tanpa restu penguasa tidak akan mungkin ada yang berani ganggu Airlangga," demikian Dedi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (31/7).

Faktor kedua, jelas Dedi, Airlangga dianggap punya potensi menyimpang dalam menentukan koalisi, yakni bergeser ke koalisi Perubahan, hal ini terlihat dari hubungan Golkar dan Nasdem, juga lambatnya Airlangga menentukan sikap.

"Itulah sebab ia alami tekanan, mulai dari wacana Munaslub hingga pemanggilannya ke Kejagung," kata Dedi.

Atas kondisi itu, Dedi berpendapat, pendekatan yang dilakukan ke PDIP memungkinkan. Langkah itu bisa jadi sebagai upaya mencari mitra untuk menyelamatkan Golkar dari kudeta, dan PDIP bisa saja paling strategis.

"Selain karena partai besar, hubungan PDIP dan Jokowi juga tidak begitu baik saat ini, memungkinkan PDIP memihak ke Golkar dibanding Presiden," jelas Dedi.

Bagi Dedi, bisa saja Golkar ingin tidak dilihat sebagai partai yang condong ke koalisi Perubahan, karena akhir-akhir ini siapapun yang mendekat ke koalisi Perubahan sedikit alami masalah,.

"Mulai dari Nasdem, Demokrat, PPP, hingga saat ini Golkar," pungkasnya.

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

UPDATE

Dirjen Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata Punya Harta Rp38 Miliar

Sabtu, 08 Februari 2025 | 11:26

Harga Minyak Melonjak, Sanksi AS ke Iran Picu Gejolak Pasar Global

Sabtu, 08 Februari 2025 | 11:01

Ditetapkan Jadi Tersangka, Ini Peran Dirjen Kemenkeu Isa di Kasus Korupsi Jiwasraya

Sabtu, 08 Februari 2025 | 10:44

Hujan Deras Sabtu Dini Hari, 16 RT dan 4 Ruas Jalan di Jakbar Terendam Banjir

Sabtu, 08 Februari 2025 | 10:20

Harga Emas Antam Dibanderol Rp1,66 Juta per Gram Hari Ini

Sabtu, 08 Februari 2025 | 10:11

Rocky Gerung: Bahlil Bersalah Membuat Dua Orang Meninggal Dunia

Sabtu, 08 Februari 2025 | 09:51

PHK Massal Dimulai Senin, Ribuan Karyawan Meta Bakal Terima Paket Pesangon

Sabtu, 08 Februari 2025 | 09:38

Partai Golkar Hari Ini Gelar Rakernas, Dibuka Bahlil

Sabtu, 08 Februari 2025 | 09:36

Permintaan Aset Safe-Haven Meningkat, Harga Emas Terdongkrak

Sabtu, 08 Februari 2025 | 09:28

Bahlil Kalkulasi Subsidi LPG 3 Kg Tak Tepat Sasaran hingga Rp 26 Triliun

Sabtu, 08 Februari 2025 | 09:17

Selengkapnya