Berita

Begawan ekonomi Rizal Ramli/Net

Politik

Rizal Ramli: Bagai Negara Vasal, Jokowi Obral Investasi Kesehatan di IKN ke China

SABTU, 29 JULI 2023 | 13:22 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Istilah negara vasal disematkan ekonom senior Rizal Ramli kepada pemerintahan saat ini lantaran Presiden Joko Widodo mengobral investasi sektor kesehatan kepada pengusaha-pengusaha China.

RR, sapaan Rizal Ramli menilai, kebijakan investasi pemerintahan Jokowi sudah salah kaprah, karena sektor yang terbilang strategis malah mau dioper ke pihak asing.

"Bagai vasal state, beri offering atau upeti supaya penduduk China bisa beli tanah di IKN, dan omnibus law Kesehatan agar China investasi rumah sakit, masukkan dokter-dokter, peralatan medis, obat-obatan ke Indonesia," kata Rizal Ramli dikutip melalui akun Twitternya, Sabtu (29/7).

Menko Ekuin era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu menjelaskan, dibanding Indonesia, negara-negara tetangga justru membuat kebijakan investasi yang ketat, apalagi mengenai sektor ekonomi strategis.

"Negara seperti Singapura, Korea, dan Thailand menerima pendapatan dan devisa besar dari bisnis kesehatan," tuturnya.

Menurut mantan Menko Kemaritiman RI itu, pemerintah patut mencontoh kebijakan beberapa negara tersebut untuk pengembangan ekonomi di sektor kesehatan, bukan malah sebaliknya.

"Indonesia seharusnya bisa lebih besar (menerima pendapatan dan devisa di sektor kesehatan), karena penduduk sangat besar. Tentu perlu pembenahan regulasi tentang jasa kesehatan," katanya.

"Bukan beri karpet merah kepada RS dan dokter-dokter China. Rusak, Trisakti hanya jadi slogan!" demikian Rizal menambahkan.

Jokowi menawarkan investasi sektor kesehatan di IKN kepada pengusaha China saat bertemu sejumlah pimpinan perusahaan China, di Chengdu, Jumat (28/7).

Kepala Negara mengatakan, ada 34 ribu hektare lahan di IKN yang siap dimasuki investor properti, kesehatan rumah sakit, pendidikan, dan juga infrastruktur. 

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya