Berita

Acara Simposium Satu Abad NU yang digelar PAN di Hotel Sheraton, Surabaya, Sabtu (18/2)/Ist

Politik

Dapat Dukungan NU, Elektabilitas PAN Makin Stabil Jelang Pemilu 2024

JUMAT, 28 JULI 2023 | 08:33 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Transformasi Partai Amanat Nasional (PAN) menjadi lebih terbuka tampaknya membuahkan hasil positif. Selama ini PAN dikenal sebagai partai yang kental dengan Muhammadiyah. Namun belakangan PAN sudah mulai mendapat dukungan dari warga Nahdlatul Ulama (NU).

Bahkan, kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komaruddin, dukungan itu sudah dibuka oleh Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, dalam acara Simposium Satu Abad NU yang digelar PAN di Hotel Sheraton, Surabaya, Sabtu (18/2).

Pernyataan Gus Yahya kala itu, kata Ujang, membuktikan bahwa pemilih pada Pemilu 2024 masih cair. Hal ini yang bisa dimaksimalkan PAN untuk meraih suara dari kalangan warga Nahdliyin.

“Ketika ada pernyataan dari Ketua PBNU yang silakan NU memilih PAN. Sejatinya pemilih kita cair kan,” kata Ujang kepada wartawan, Jumat (28/7).

Jika suara NU bisa dimaksimalkan, lanjutnya, hal itu bisa menjadi bahan bakar politik untuk meningkatkan elektoral yang sudah baik dengan kerja-kerja politik tokoh dan kader PAN selama ini.

Mengutip survei Indikator Politik Indonesia (IPI), pada Juni 2023 menunjukkan PAN punya elektabilitas sebesar 3,1 persen. Sementara pada Maret 2023 berkisar di angka 2 persen.

“Jadi saya melihat elektabilitasnya itu stabil karena pergerakan-pergerakan PAN saat ini sangat masif, sangat progresif,” tuturnya.

Lanjut Ujang, faktor lain dari stabilnya elektabilitas PAN karena dipengaruhi kinerja Zulkifli Hasan sebagai Menteri Perdagangan. Sebab, Zulhas selaku Ketua Umum PAN dipandang mampu menjalankan tugas di kabinet dengan baik.

“Jadi memang ketika Zulhas menjadi menteri, perkembangan PAN larinya kencang, progresif dalam menatap Pemilu 2024,” pungkasnya. 

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya