Presiden Rusia Vladimir Putin berpidato pada sesi pleno Forum Ekonomi dan Kemanusiaan Rusia-Afrika di St. Petersburg, Rusia, Kamis, 27 Juli 2023/Net
KTT Rusia-Afrika berlangsung dengan baik pada hari pertama, Kamis (27/7), meskipun jumlah peserta jauh berkurang dari KTT sebelumnya pada 2019.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Bogdanov, yang juga menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden untuk Timur Tengah dan Suriah, mengatakan ia mengetahui ada upaya Barat untuk menggagalkan KTT tersebut. Namun, menurutnya, upaya itu gagal.
Ia mengomentari kehadiran peserta yang lebih sedikit karena ada tekanan dari Barat, dengan mengatakan bahwa kehadiran 20 pejabat tinggi dari 20 negara di Afrika sama sekali tidak mengurangi makna dan tujuan dari KTT tersebut.
"Tentu saja. Semua upaya jelas gagal," katanya.
"Kami tidak memaksakan apa pun (atas kehadiran negara-negara). Tidak seperti Barat, kami menghormati kesetaraan kedaulatan negara yang diabadikan dalam Piagam PBB," tegasnya.
Ia meyakini negara-negara yang tidak dapat hadir itu karena mereka memiliki kepentingan lain atau ada alasan tertentu dan tidak perlu dipaksakan.
“Teman-teman Afrika kami mengingat bantuan kami dalam upaya mereka untuk memperoleh kemerdekaan, dan hubungan kami saat ini adalah tentang tindakan nyata berdasarkan prinsip timbal balik dan dialog antar-rekan,” ujarnya.
KTT Rusia-Afrika kedua, bersama dengan forum ekonomi dan kemanusiaan, berlangsung di kota Rusia St. Petersburg pada 27-28 Juli.
Sama halnya dengan KTT pertama pada 2019, pertemuan ini mengusung tema "Untuk Perdamaian, Keamanan dan Pembangunan."
Acara ini diselenggarakan oleh Roscongress Foundation.
Presiden Rusia Vladimir Putin dalam sambutan di hari pertama KTT mengatakan, Rusia dan negara-negara Afrika menyerukan pembentukan tatanan dunia multipolar yang adil berdasarkan prinsip-prinsip kesetaraan negara.
Ia juga berjanji akan terus memberikan dukungan kepada Afrika, baik tentang pangan maupun kerja sama di berbagai bidang.
Afrika, kata Putin, akan menjadi salah satu mitra utama Moskow dalam dunia multipolar baru.
“Rusia masih menjadi pemasok makanan yang andal ke Afrika,” kata Putin, menambahkan dia akan mengirim biji-bijian gratis ke enam negara Afrika dalam beberapa bulan ke depan, seperti dikutip dari
CTV News.Ia mengulangi keluhannya tentang kesepakatan biji-bijian, mengatakan kesepakatan itu tidak berjalan seperti yang dijanjikan. Mengecam Barat yang selalu menyalahkan Rusia atas kerawanan pangan tetapi pada saat yang sama menghambat ekspor melalui sanksi.