Berita

Ketua Badan Musyawarah (Bamus) Papua, Willem Frans Ansanay/Repro

Politik

DOB Diyakini Bisa Percepat Penyelesaian Pelanggaran HAM di Papua

KAMIS, 27 JULI 2023 | 19:41 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Keberadaan Daerah Otonomi Baru (DOB) di Papua diyakini akan memudahkan penanganan kasus dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Bumi Cendrawasih.

Ketua Badan Musyawarah (Bamus) Papua, Willem Frans Ansanay mengatakan, melalui DOB, rentang kendali birokrasi yang sebelumnya terlalu panjang bisa diperpendek.

"Jadi, dulu kita sangat sulit mengikuti penyelesaian pelanggaran HAM, benang kusutnya terlalu rumit. Sekarang dengan DOB, pelayanan publik bisa maksimal. Akselerasi pembangunan yang gencar oleh pemerintah membuat masa depan Papua menjadi lebih baik," kata Willem dalam podcast yang dipandu pemerhati isu strategis nasional dan internasional, Prof Imron Cotan, Kamis (27/7).

Selain itu, bagi Willem, pemimpin di Papua ke depan harus selesai dengan hidupnya sehingga akan bekerja semata-mata untuk kesejahteraan masyarakat.

"Yang saat ini terjadi adalah, pemimpin masih belum selesai dengan dirinya. Masih mencari sesuatu di tengah permasalahan di Papua," kritik Willem.

Masalah pelanggaran HAM di Papua, kata dia, harus merujuk pada UU 26/2000 tentang perbuatan pelanggaran HAM, baik pribadi maupun institusi atau kelompok terhadap hak-hak hidup orang lain.

Sementara persoalan Papua yang dulu bernama Irian Barat, saat ini sudah selesai. Ia menegaskan, Papua saat ini adalah bagian dari NKRI.

"Jika masih ada kekecewaan sehingga melebar ke keinginan yang tidak sejalan dengan tujuan berbangsa dan bernegara, maka inilah yang kadang-kadang menciptakan terjadinya pelanggaran HAM, baik disengaja atau tidak," tegasnya.

Dijelaskan Willem, pemerintah daerah juga perlu memahami duduk persoalan yang terjadi dalam penyelesaian masalah pelanggaran HAM.

"Kalau pelayanan publiknya baik, saya kira hal-hal yang kita khawatirkan soal pelanggaran HAM itu tidak akan mungkin terjadi," tandasnya.

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

UPDATE

Uni Eropa Ancam Balas AS Kalau Terapkan Tarif Baru untuk Baja dan Aluminium

Selasa, 11 Februari 2025 | 19:31

Guyuran Hujan Tak Halangi Prabowo Sambut Erdogan di Halim

Selasa, 11 Februari 2025 | 19:26

Pagar Laut Bekasi Akhirnya Dibongkar

Selasa, 11 Februari 2025 | 19:22

BREN-CUAN Prajogo Rontok Lagi, IHSG Ambruk di 6.531

Selasa, 11 Februari 2025 | 19:21

Ini Alasan Komisi II DPR Gelar Rapat Tertutup dengan DKPP

Selasa, 11 Februari 2025 | 19:13

Dilibas AI, Tingkat Pengangguran di Sektor Teknologi AS Melonjak Drastis

Selasa, 11 Februari 2025 | 18:55

Prabowo Jangan Boros soal Kebijakan Efisiensi Anggaran Sebab Kawannya Setan

Selasa, 11 Februari 2025 | 18:45

Legislator PDIP Heran Baleg Minta Pemerintah Buru-buru Kirim DIM RUU Minerba

Selasa, 11 Februari 2025 | 18:41

Prabowocare Ubah Kebiasaan Lama dalam Pengelolaan Keuangan Negara

Selasa, 11 Februari 2025 | 18:30

Tim U-20 Indonesia Matangkan Game Plan Jelang Hadapi Iran

Selasa, 11 Februari 2025 | 18:25

Selengkapnya