Berita

Dari kiri ke kanan Co-chairperson APRCPRK Madav Kumar Nepal, Executive Member Peter Wilson, Joint Secretary Javed Ansari, dan Director of Public Information Bureau Teguh Santosa./RMOL

Dunia

70 Tahun Akhir Perang Korea, APRCPRK Gelar Pertemuan di Jakarta

KAMIS, 27 JULI 2023 | 14:16 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Komite Asia Pasifik untuk Reunifikasi Damai Korea atau Asia Pacific Regional Committee of Peaceful Reunifiation of Koea (APRCPRK) menggelar peringatan 70 tahun berakhirnya Perang Korea di Hotel Ibis Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (27/7).

Peringatan bertema “70 Years in Defense of National Sovereignty and World Peace" yang dilaksanakan secara hybrid itu dihadiri langsung oleh 13 aktivis perdamaian Korea dari delapan negara, yakni  Filipina, Myanmar, Nepal, Selandia Baru, Australia, Pakistan, Republik Demokratik Rakyat Korea, dan Indonesia sebagai tuan rumah.

Sebelum memasuki kegiatan utama, APRCPRK lebih dahulu membahas urusan keorganisasian berupa penambahan empat pengurus baru APRCPRK. Tiga pengurus baru menempati posisi Co-chairperson. mereka adalah Anwer Lal Dean dari Pakistan, Mizutani Kenji dari Jepang, dan Surenjav Ulemj.

Dengan demikian kini APRCPRK memiliki sembilan ketua bersama. Enam lainnya adalah Mr. Madhav Kumar Nepal dari Nepal, Mr. Neil Fitzgerald dari Australia, Dr. Dogu Perinçek dari Turkiye, Atul Kumar Anjan dari India, Rafael V. Mariano dari Filipina, dan Rashed Khan Meon dari Bangladesh.

Sementara seorang pengurus baru lainnya menempati posisi anggota Biro Informasi Publik, yakni Ayub Qureshi dari Pakistan.

Direktur Biro Informasi Publik APRCPRK Teguh Santosa dalam keterangannya mengatakan bahwa penambahan pengurus baru ini untuk memperluas jangkauan APRCPRK dalam mempromosikan perdamaian di Semenanjung Korea.

“Perdamaian Korea adalah salah satu isu penting dalam menakar perdamaian di kawasan dan dunia umumnya. Diperluakan organisasi yang kuat untuk mempromosikan gagasan perdamaian di kawasan ini dan di dunia pada umumnya,” ujar Teguh.

APRCPRK didirikan pada 12 April 2012 di Pyongyang, dan merupakan penyatuan dari dua organisasi solidaritas di Asia dan Oseania.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya