Berita

Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M Jamiluddin Ritonga/RMOL

Politik

Hingga Pendaftaran Capres-Cawapres ke KPU Koalisi Masih Cair

SELASA, 25 JULI 2023 | 06:35 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Peluang koalisi berubah masih terbuka hingga batas akhir pendaftaran pasangan Capres-Cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Menurut pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M Jamiluddin Ritonga, hal itu terjadi karena Golkar dan PAN hingga kini belum menentukan arah koalisi. Dua partai itu belum jelas akan tetap membentuk koalisi sendiri atau bergabung ke koalisi yang sudah ada.

"Golkar dan PAN pada dasarnya bisa membentuk koalisi untuk mengusung pasangan Capres-Cawapres. Sebab dua partai ini dapat memenuhi PT 20 persen," demikian pendapat Jamiluddin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (25/7).

Meski demikian, jelas Jamiluddin, dua partai itu mengalami kendala dalam memilih Capres. Sebab elektabilitas kader dua partai itu jauh di bawah Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Ganjar Pranowo. Dan bila berkoalisi, tampaknya tidak pede mengusung kadernya.

Karena itu, Golkar dan PAN tampaknya lebih pede menyodorkan kader menjadi Cawapres ke PDIP atau KKIR. Namun, sambutan dari PDIP dan KKIR masih dingin.

"Karena itu, koalisi yang kemungkinan masih berubah hanya PDIP dan KKIR. Golkar dan PAN akan berlabuh ke PDIP atau KKIR bila kadernya menjadi Cawapres," jelas Jamiluddin.

Menurut dia, tentu tidak mudah, karena untuk menjadi Cawapres Ganjar akan berhadapan dengan Megawati Soekarnoputri. Apalagi PPP juga sudah menyodorkan Sandiaga Uno untuk mendampingi Ganjar. Artinya, semakin menyulitkan Golkar dan PAN menyodorkan kader ke PDIP.

Bukan hanya itu, hal sama juga akan terjadi ke KKIR. Golkar dan PAN akan menghadapi Muhaimin Iskandar bila ingin menjadi Cawapres di KKIR. Cak Imin juga menginginkan posisi Cawapres, tentu akan menutup rapat posisi itu.

"Ia tampaknya tidak akan merelakan posisi Cawapres kepada Golkar atau PAN," pungkasnya

Sementara KPP tampaknya akan tetap diisi Nasdem, Demokrat, dan PKS. Sebab, Golkar dan PAN tidak punya nyali bergabung ke KPP. Dua partai itu masih berlindung pada Joko Widodo.

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

UPDATE

Dirjen Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata Punya Harta Rp38 Miliar

Sabtu, 08 Februari 2025 | 11:26

Harga Minyak Melonjak, Sanksi AS ke Iran Picu Gejolak Pasar Global

Sabtu, 08 Februari 2025 | 11:01

Ditetapkan Jadi Tersangka, Ini Peran Dirjen Kemenkeu Isa di Kasus Korupsi Jiwasraya

Sabtu, 08 Februari 2025 | 10:44

Hujan Deras Sabtu Dini Hari, 16 RT dan 4 Ruas Jalan di Jakbar Terendam Banjir

Sabtu, 08 Februari 2025 | 10:20

Harga Emas Antam Dibanderol Rp1,66 Juta per Gram Hari Ini

Sabtu, 08 Februari 2025 | 10:11

Rocky Gerung: Bahlil Bersalah Membuat Dua Orang Meninggal Dunia

Sabtu, 08 Februari 2025 | 09:51

PHK Massal Dimulai Senin, Ribuan Karyawan Meta Bakal Terima Paket Pesangon

Sabtu, 08 Februari 2025 | 09:38

Partai Golkar Hari Ini Gelar Rakernas, Dibuka Bahlil

Sabtu, 08 Februari 2025 | 09:36

Permintaan Aset Safe-Haven Meningkat, Harga Emas Terdongkrak

Sabtu, 08 Februari 2025 | 09:28

Bahlil Kalkulasi Subsidi LPG 3 Kg Tak Tepat Sasaran hingga Rp 26 Triliun

Sabtu, 08 Februari 2025 | 09:17

Selengkapnya