Berita

Luhut Binsar Pandjaitan dan Bahlil Lahadalia/Net

Politik

Rebut Golkar Tak Menjamin Keamanan, Justru Akan Menyulitkan Luhut dan Bahlil

SENIN, 24 JULI 2023 | 13:00 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Upaya pihak-pihak tertentu merebut Partai Golkar dari kepemimpinan Airlangga Hartarto dinilai akan menyulitkan mereka.

Hal itu disampaikan Menurut Direktur Eksekutif Indoensia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah, saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Senin (25/7).

“Justru dengan mengambil alih partai secara tidak terhormat, utamanya Golkar, justru akan menyulitkan mereka,” ujar Dedi.


Sebab, kata Dedi, Golkar diisi oleh politisi berpengalaman dan berintelektual dalam politik sehingga tidak mudah dikelabui. Oleh karena itu, upaya merebut Partai Golkar dari kepemimpinan Airlangga Hartarto bisa menjadi bumerang bagi pihak-pihak yang mencoba.

“Golkar berisi oleh politisi mapan dari sisi intelektual politik, mereka hanya akan memanfaatkan Luhut atau Bahlil,” kata Dedi.

Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia sebelumnya telah menyatakan keinginan mereka untuk menjadi ketua umum Partai Golkar.

Luhut menyatakan bahwa jika DPP Partai Golkar benar-benar ingin melakukan musyawarah nasional luar biasa (munaslub) dan menggantikan Airlangga dengan dirinya sebagai ketua partai, maka ia tidak akan menolak.

“Tidak dengan cara berantem. Ya kalau itu memang maunya mereka (Luhut jadi ketum Golkar), saya ikut," ujar Luhut dalam acara Rosi, dikutip Jumat (21/7).

Sementara Bahlil, mengikuti langkah Luhut untuk menjadi calon pengganti Airlangga Hartarto yang saat ini tengah diguncang oleh isu Musyawarah Nasional Luar Biasa alias Munaslub.

"Sebagai kader Golkar ketika melihat partainya dalam kondisi yang membutuhkan uluran tangan kader yang merasa bertanggung jawab. Tapi melalui mekanisme yang jelas sesuai dengan organisasi," ujar Bahlil dalam pertemuan dengan sejumlah pemimpin media di kediamannya, Jakarta Selatan, Sabtu (22/7).

Keinginan dua menteri kabinet Joko Widodo (Jokowi) ini dinilai sebagai upaya pengambilalihan partai yang saat ini dipimpin oleh Airlangga Hartarto guna memperpanjang kekuasaan Joko Widodo.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya