Berita

Rektor Universitas Paramadina Didik J Rachbini/Repro

Politik

Didik J Rachbini: Data BPS Soal Kesenjangan Sosial Lebih Baik Dibuang

SENIN, 24 JULI 2023 | 01:14 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Data kesenjangan sosial antara milik Badan Pusat Statistik dengan yang terjadi di lapangan tidak sama. Pasalnya, para akademisi melihat dari jumlah pendapatan, sedangkan BPS dari pengeluaran.

Rektor Universitas Paramadina Didik J Rachbini mengurai adanya ketimpangan data BPS dengan para periset atau akademisi di lapangan. Dalam temuannya, di bidang perbankan, adanya distribusi kepemilikan aset, baik itu tanah maupun deposito.

Maka ditemukan data kesenjangan yang sangat tinggi, hingga 0,7 persen. Atas dasar itu, Didik melihat data yang diurai BPS tidak memiliki makna sama sekali.


“Itu sebenarnya tidak punya makna banyak, ya itu main-mainan penelitian saja, untuk mengukur satu kebijakan yang secara politik dan ekonomi perlu diselesaikan, itu tidak bisa,” kata Didik dalam acara diskusi virtual bertemakan “Kesenjangan Kaya-Miskin Semakin Melebar" Evaluasi Kebijakan dan Pekerjaan Rumah Bagi Capres. 2024, Minggu (23/7).

Menurutnya, akurasi data di BPS perlu dipertanyakan lantaran memiliki ketimpangan yang sangat tinggi. Oleh sebab itu, Didik menyarankan agar masyarakat tidak mengacu pada data BPS.

“Tetapi tetap selalu dipakai data akademik sehingga saya mau menganjurkan ketimpangan giniratio yang dibikin BPS itu enggak perlu kalau perlu dibuang saja,” ujarnya.

 “Secara politik ekonomi untuk kebijakan itu dibuang. Sudah saatnya data yang sudah setengah abad itu perlu dibuang,” tutupnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya