Keributan yang terjadi di lapangan futsal Nadi Syabab Gamaliyah, Darrasah, dua pekan lalu, sebenarnya tidak melibatkan secara langsung dua organisasi kekeluargaan mahasiswa Indonesia di Kairo, Mesir, yakni Kerukunan Keluarga Sulawesi (KKS) dan Kelompok Studi Walisongo (KSW).
Keributan itu terjadi karena salah seorang pemain Dar El Waseela, Farhan, dinilai memprovokasi supporter Rewako FC. Karena Farhan adalah anggota KSW dan Rewako FC merupakan tim futsal yang kebanyakan pemainnya anggota KKS, keributan itu akhirnya melibatkan kedua organisasi tersebut.
Ketua Umum KKS Kairo, Fiqrul Khalis Ukkas, dalam keterangan yang diterima redaksi
Kantor Berita Politik RMOL mengatakan, kedua belah pihak telah melakukan rekonsiliasi pada hari Senin malam (10/7) di Aula Griya KSW, Kairo. Rekonsiliasi ditandai dengan foto bersama antara dirinya dan Ketua Umum KSW, Faqih.
Dalam rekonsiliasi, Farhan meminta agar keamanannya dirinya dijamin. Permintaan ini disanggupi Badan Pengurus Harian (BPH) KKS Kairo.
Rekonsiliasi ini juga dihadiri oleh BPH KKS Kairo Mesir, Rifqi Faiq sebagai Presiden Anging Mamiri Club (AMC), Majelis Permusyawaratan Anggota (MPA) KSW, dan Dewan Keamanan dan Ketertiban Mahasiswa (DKKM).
“Presiden AMC menegaskan bahwa selama yang bersangkutan (Farhan) tidak mengulang kembali tindakan provokatif, keamanannya akan terjamin. Dengan adanya rekonsiliasi tersebut, kami menganggap permasalahan ini telah selesai,” tulis Fiqrul, Minggu (23/7).
Namun ketegangan kembali terjadi karena sehari rekonsiliasi, yakni Selasa (11/7), akun Instagram
@munyiel_3ay melalui fitur cerita menyebarkan konten yang diangap berisi ujaran kebencian (
hate speech), provokasi, dan mempertentangkan SARA. Sasarannya adalah KKS Kairo Mesir.
Inilah yang membuat KKS Kairo kecewan dan menilai KSW tidak bisa menghormati hasil rekonsiliasi.
Berikut ini adalah kronologi kejadian yang disampaikan KKS dan diterima redaksi beberapa saat lalu (Minggu, 23/7). Yuk kita simak.
1. Rekonsiliasi (Islah) antara suporter Rewako FC (klub futsal yang para pemainnya juga merupakan anggota KKS Kairo Mesir) dan Farhan (pemain tim Dar El Waseela juga merupakan anggota Kelompok Studi Walisongo atau KSW) atas kejadian pemukulan yang diawali dengan provokasi pemain kepada suporter di lapangan Nadi Syabab Gamaliyah, Darrasah, telah menemui mufakat pada hari Senin malam (10/07/2023) di Aula Griya KSW. Selesainya rekonsiliasi ini ditandai dengan foto bersama antara Fiqrul Khalis Ukkas sebagai Ketua Umum KKS Kairo Mesir dan Faqih sebagai Ketua Umum KSW (keterangan foto terlampir).
Yang perlu menjadi perhatian bersama, KKS Kairo Mesir dan KSW bukanlah pihak yang berperkara, akan tetapi dua kekeluargaan ini menjadi pendamping bagi anggota masing-masing kekeluargaan yang berperkara. Rekonsiliasi ini juga dihadiri oleh Badan Pengurus Harian (BPH) KKS Kairo Mesir, Rifqi Faiq sebagai Presiden AMC, Majelis Permusyawaratan Anggota (MPA) KSW, dan Dewan Keamanan dan Ketertiban Mahasiswa (DKKM). Tuntutan Saudara Farhan agar keamanannya terjamin setelah rekonsiliasi ini dipenuhi oleh BPH KKS Kairo Mesir. Presiden AMC menegaskan bahwa selama yang bersangkutan tidak mengulang kembali tindakan provokatif, keamanannya akan terjamin. Dengan adanya rekonsiliasi tersebut, kami menganggap permasalahan ini telah selesai.
2. Sehari setelah berhasilnya upaya rekonsiliasi pada hari Selasa (11/07/2023), akun Instagram
munyiel_3ay melalui fitur cerita Instagram menyebarkan ujaran kebencian (hate speech), provokasi, dan mempertentangkan SARA, dan ditujukan kepada KKS Kairo Mesir (keterangan foto terlampir). Tindakan tersebut sungguh tidak bisa diterima oleh masyarakat KKS secara umum dikarenakan tersebar luasnya di sosial Media.
Hal ini karena tindakan tersebut mencederai kesakralan rekonsiliasi yang baru saja terjadi. Pemilik akun tersebut berani menyebarluaskan ujaran kebenciannya terhadap KKS Kairo Mesir kepada publik. Padahal, yang bersangkutan tidak hadir pada saat rekonsiliasi, dan mengetahui sebagian isi pembahasan rekonsiliasi. Artinya, di sini ada indikasi bahwa ada oknum yang membocorkan pembahasan rekonsiliasi kepada yang bersangkutan, yang mana perbuatan ini juga bentuk merendahkan rekonsiliasi
3. Setelah menerima potongan screenshot berisi ujaran kebencian dari akun
munyiel_3ay, Ketua Umum KKS Kairo Mesir melakukan upaya komunikasi dan meminta klarifikasi dengan menghubungi Ketua Umum KSW, Saudara Fikri Mirfaqo yang merupakan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PPMI Mesir, dan pihak DKKM. Ketua Umum KKS Kairo Mesir meminta agar pemilik akun tersebut secepatnya ditemukan oleh pihak KSW dan DKKM untuk diamankan dan dimintai pertanggungjawaban atas pernyataannya.
Di saat yang sama, ternyata potongan screenshot itu telah tersebar juga di publik Mahasiswa Indonesia di Mesir. Massa dengan jumlah yang tidak sedikit yang merasa tidak terima dengan postingan tersebut, mencari keberadaan pemilik akun
munyiel_3ay di Darrasah dan Distrik 7, Nasr City.
Karena upaya pencarian tidak berhasil, mereka berinisiatif datang ke Griya KSW untuk berbicara langsung dengan DP KSW. Mereka menuju Griya KSW karena kemarin telah terjadi rekonsiliasi antara KKS dan KSW, akan tetapi tindakan provokasi kembali terjadi, bahkan semakin berani di media sosial. Mereka yang masuk ke Griya KSW berjumlah empat orang yaitu Moch. Rifqy Syarif, Rafly Prayoga, Rifqi Faiq, dan Arham.
Mereka meminta agar pemilik akun
munyiel_3ay ditambah dengan empat orang lainnya yang berkomentar ujaran kebencian segera didatangkan. Rifqi Faiq yang juga turut hadir pada rekonsiliasi sebelumnya menekankan kepada Ketua Umum KSW bahwa kemarin telah terjadi rekonsiliasi, juga menekankan rekonsiliasi pada saat itu juga dianggap sudah tidak berarti dengan adanya postingan provokatif
munyiel_3ay.
4. Setelah mengetahui adanya massa di sekitar Griya KSW, Fiqrul Khalis Ukkas Ketua Umum KKS Kairo Mesir mengutus Muhammad Fadly Syah Sekretaris Umum KKS Kairo Mesir bersama Haidar Izzudin Taufiqi Wakil Sekretaris Umum KKS Kairo Mesir pada hari Rabu (12/07/2023) jam 01:52 European Eastern Summer Time (EEST) agar segera menuju Griya KSW, untuk mengingatkan mereka yang telah berada di Griya KSW supaya tidak melakukan tindakan yang tidak diinginkan.
5. Setelah sampai di depan Griya KSW, Sekretaris Umum dan Wakil Sekretaris Umum KKS Kairo Mesir melihat bahwa di dalam Griya KSW sudah ada empat orang perwakilan massa yang telah dijelaskan pada poin tiga, sehingga keduanya memilih untuk tidak masuk dan berupaya berkomunikasi dengan massa yang berada di depan Griya KSW, agar mereka tidak melakukan tindakan di luar batas.
Di depan Griya KSW inilah Sekretaris Umum dan Wakil Sekretaris Umum KKS Kairo Mesir menerima informasi dari Asnam Taslim salah satu anggota DKKM bahwa DKKM tidak bisa terlibat dalam permasalahan ini. Mendengar hal ini, Sekretaris Umum dan Wakil Sekretaris Umum KKS Kairo Mesir segera menuju Mexico Cafe di seberang jalan depan Griya KSW, karena Komandan DKKM dan anggotanya berada di kafe tersebut.
Sekretaris Umum dan Wakil Sekretaris Umum KKS Kairo Mesir kembali mengulang pesan Ketua Umum KKS Kairo Mesir kepada DKKM agar DKKM segera mencari keberadaan dan mengamankan pemilik akun
munyiel_3ay dan empat orang lainnya. Akan tetapi, DKKM tegas menyatakan bahwa mereka tidak bisa terlibat dengan alasan prosedural dan harus menunggu instruksi dari Sekjen PPMI Mesir, Presiden dan Wakil Presiden PPMI Mesir. Sekretaris Umum dan Wakil Sekretaris Umum KKS Kairo Mesir pun izin pamit kepada DKKM dan kembali menuju depan Griya KSW.
6. Beberapa saat kemudian, Alman yang merupakan Ketua Dua KKS Kairo Mesir datang ke depan Griya KSW dan berbincang dengan Sekretaris Umum KKS Kairo Mesir terkait kondisi terkini. Setelah mengetahui kondisi terkini, Alman masuk untuk berbicara langsung dengan DP KSW untuk mengingatkan kembali hasil rekonsiliasi kemarin, juga ingin memastikan kondisi di dalam tetap kondusif.
7. Di depan pintu Griya KSW, Rifqi Faiq menyampaikan kepada massa di luar Griya KSW bahwa dia masih ingin berkomunikasi dengan DP KSW. Akan tetapi, dia meminta agar jumlah orang yang ikut berkomunikasi ditambah, karena merasa terintimidasi dengan banyaknya anggota KSW di dalam sekretariat.
Sekretaris Umum KKS Kairo Mesir mengingatkan kembali pesan Ketua Umum KKS Kairo Mesir, agar mereka tidak melakukan tindakan berlebihan yang tidak diinginkan. Sekretaris Umum dan Wakil Sekretaris Umum KKS Kairo Mesir tetap berada di depan Griya KSW guna menjaga massa yang lain tidak ikut masuk.
8. Di dalam Griya KSW, Reza salah seorang yang masuk mengulang kembali pernyataan bahwa pihak DP KSW harus segera mendatangkan lima orang yang bersangkutan agar bisa dimintai klarifikasi dan pertanggungjawabannya terkait postingan provokasi di Instagram. Rifqi Faiq yang kesal karena telah lama berada di Griya KSW tetapi merasa tidak ada perkembangan, langsung menyampaikan kekesalannya kepada DP KSW dan mengatakan bahwa mereka tidak terintimidasi meskipun di ruangan tersebut ada beberapa oknum anggota perguruan bela diri PN, di mana oknum anggota perguruan PN tidak memiliki kepentingan.
Salah satu oknum anggota perguruan bela diri PN kemudian berdiri menampakkan gestur menantang dan menunjuk ke arah massa. Kedua belah pihak yang berada di bagian tengah aula Griya KSW juga berdiri. Inilah awal mula keadaan mulai tidak kondusif, di mana kedua pihak berdiri dari tempat duduk masing-masing. Tentunya ini adalah hal yang disayangkan.
9. Melihat suasana di dalam Griya KSW tidak kondusif lagi, massa yang berada di luar masuk ke Griya KSW. Terjadilah kegaduhan. Ketua Dua, Sekretaris Umum, Wakil Sekretaris Umum, Arham, dan Rafly masuk ke tengah-tengah berusaha melerai kegaduhan.
10. Massa mulai membubarkan diri setelah datangnya aparat keamanan Mesir. Ketua Dua KKS Kairo Mesir masih tinggal di Griya KSW berbincang dengan DP KSW sampai waktu subuh.
11. Sekitar pukul 16:00 EEST hari Rabu (12/7/2023), perwakilan KBRI Cairo Bapak Agus Hidayatulloh, Bapak Mochammad Khafid, Bapak Fuad, dan Bapak Amin Samad, datang mengunjungi Baruga Sulawesi (sekretariat KKS Kairo Mesir) setelah mengunjungi Griya KSW. Inti dari pesan perwakilan KBRI Cairo adalah agar masalah ini diselesaikan secepatnya, dengan bantuan mediasi PPMI Mesir, juga bantuan KBRI Cairo jika dibutuhkan.
12. Sebagian massa yang berada di Darrasah menemukan salah satu pelaku ujaran kebencian kepada KKS Kairo Mesir bernama Aslam, oknum anggota Keluarga Mahasiswa Banten (KMB). Aslam adalah salah satu oknum yang menghina dan merendahkan martabat KKS Kairo Mesir, yang mana ujaran kebenciannya dipublikasikan oleh pemilik akun
munyiel_3ay.
Farhan (orang yang dibahas di poin satu, dan akan dijamin keamanannya selama tidak melakukan kembali tindakan provokasi), kembali mengeluarkan umpatan dan ujaran kebencian kepada KKS Kairo Mesir (keterangan foto terlampir). Hal ini menjadikan mereka naik darah dan melakukan tindakan main hakim sendiri kepada Aslam dan Farhan. Tentunya kami sebagai DP KKS Kairo Mesir menyayangkan kejadian ini, karena DP KKS Kairo Mesir menerima informasi adanya tindakan main hakim sendiri setelah kejadian.
13. Setelah menerima informasi tersebut, Ketua Umum KKS Kairo Mesir menghubungi beberapa oknum anggota KKS Kairo Mesir yang terlibat, beliau menyayangkan kejadian itu dan memberikan peringatan keras kepada oknum yang terlibat. Ketua Umum KKS Kairo Mesir bertanya lebih khusus mengapa Farhan kembali dipukul.
Salah satu oknum yang terlibat mengatakan bahwa Farhan kembali menghina dan merendahkan KKS Kairo Mesir. Terkait poin ini, Ketua Umum KKS Kairo Mesir menerima panggilan telepon dari pihak KBRI Cairo pada Rabu malam (12/7/2023) dalam rangka validasi informasi dan meminta kepada KKS Kairo Mesir untuk menghentikan massa mencari pelaku ujaran kebencian lainnya.
14. Pada hari Kamis (13/7/2023), Ketua Umum KKS Kairo Mesir menerima informasi bahwa pihak Farhan akan memperkarakan kejadian ini ke ranah hukum. Kemudian pada hari Jumat, (14/7/2023) pukul 00:44 EEST Ketua Umum KKS Kairo Mesir menerima panggilan telepon dari pihak National Security (NS) Mesir.
NS meminta klarifikasi atas laporan awal yang diterima pihak NS. Setelah mendengar keterangan dari Ketua Umum KKS Kairo Mesir, pihak NS meminta agar Ketua Umum KKS Kairo Mesir mengumpulkan secepatnya semua oknum yang terlibat. BPH KKS Kairo Mesir pun menghubungi oknum yang terlibat agar mereka semua datang ke Baruga Sulawesi hari itu juga jam 16:30 EEST.
15. Jumat dini hari (14/7/2023), salah satu dari lima pelaku provokasi bernama Anjar, anggota Keluarga Mahasiswa Sumatera Selatan (KEMASS), berinisiatif sendiri datang ke Baruga Sulawesi untuk menyampaikan klarifikasi, mengakui kesalahpahamannya, dan meminta maaf kepada KKS Kairo Mesir secara lembaga dan kepada segenap warga KKS Kairo Mesir. Anjar diterima di Baruga Sulawesi oleh Pengurus Teras KKS Kairo Mesir (keterangan mengenai poin ini berupa foto setelah klarifikasi dan permintaan maaf terlampir).
16. Beberapa saat setelahnya, DP KKS Kairo Mesir kembali menerima ujaran kebencian berbau provokasi dan menyinggung SARA di media sosial Facebook dengan nama akun
Garda Pembela Sulawesi.
17. Jumat siang (14/7/2023), Ketua Umum KKS Kairo Mesir menerima telepon dari Protokol Konsuler (Protkons) KBRI Cairo agar datang ke Konsuler KBRI Cairo di Distrik 10, Nasr City, untuk pelaksanaan mediasi.
18. Jumat sore (14/7/2023), oknum anggota KKS Kairo Mesir yang terlibat mulai berkumpul di Baruga Sulawesi. Ketua Umum KKS Kairo Mesir bersama BPH KKS Kairo Mesir meminta para oknum yang terlibat untuk menjelaskan secara terbuka dan detail tindakan inisiatif mereka sejak Selasa malam (11/7/2023) hingga Rabu dini hari (12/7/2023) di Griya KSW. Mereka pun bergantian menjelaskan sebagaimana yang dituliskan di poin 3.
BPH KKS Kairo Mesir juga meminta mereka untuk klarifikasi atas inisiatif mereka main hakim sendiri kepada Aslam dan Farhan di Darrasah. Ketua Umum KKS Kairo Mesir juga menyampaikan pesan pihak NS sekaligus mengancam, bahwa bagi siapa saja pelajar atau mahasiswa yang menyampaikan ujaran kebencian dan kekerasan akan mendapat hukuman deportasi. Akan tetapi, NS berpesan agar permasalahan ini diselesaikan secara damai (al-Sulh) antara oknum mahasiswa yang terlibat. Hal ini karena jika laporan telah diproses oleh aparat keamanan Mesir, maka tidak akan ada pihak yang diuntungkan. Semua pelaku ujaran kebencian dan pelaku kekerasan akan dideportasi.
19. Jumat malam (14/7/2023), Ketua Umum, Ketua Dua, dan Sekretaris Umum KKS Kairo Mesir memenuhi panggilan Protkons KBRI Cairo. Hadir dalam mediasi ini Bapak John Admiral, Bapak Ramadhan Sutan Purnomo, Bapak Agus Hidayatulloh, Bapak Muhammad Amin Samad, Bapak Hikmat, Muh. Ikramurrahman Wakil Presiden PPMI Mesir, Fikri Mirfaqo Sektretaris Jenderal PPMI Mesir, Muhammad Ilham Fajri Dewan Pimpinan MPA PPMI Mesir, Farhan Dewan Pimpinan BPA PPMI Mesir, tiga perwakilan KSW yang dipimpin oleh Faqih, dan tiga perwakilan KKS Kairo Mesir.
20. Bapak John Admiral memimpin proses mediasi ini. Proses mediasi berlangsung sampai hari Sabtu pukul 02:30 EEST. Pihak KSW yang diwakili oleh Faqih dan pihak KKS yang diwakili oleh Fiqrul Khalis Ukkas sepakat bahwa permasalahan ini diawali oleh ujaran kebencian yang mempertentangkan SARA yang mengakibatkan terjadinya kekerasan, permasalahan ini adalah permasalahan oknum dan bukan organisasi kekeluargaan, dan keduanya sepakat untuk menyelesaikan permasalahan ini dengan cara damai.
Protkons KBRI Cairo pun menyiapkan dokumen yang ditandatangani oleh semua pihak yang dituliskan di poin 17 (keterangan dokumen yang telah ditandatangani terlampir). Adapun Aslam pelaku ujaran kebencian berbau SARA juga korban kekerasan, sebagai anggota KMB, Protkons KBRI Cairo akan melakukan mediasi antara KKS dan KMB di lain waktu, sebagaimana mediasi yang telah terjadi antara KKS dan KSW, mengingat bahwa mediasi antara KKS dan KSW telah berlangsung lebih dari 5 jam. Protkons KBRI Cairo pun melaporkan tercapainya kesepakatan damai ini ke pihak NS. Protkons KBRI Cairo Mesir pun menekankan bahwa jika ujaran kebencian dan kekerasan kembali terjadi, maka akan ditindak lebih lanjut oleh pihak NS. Atas upaya mediasi ini, kami menyampaikan terima kasih kepada Protkons KBRI Cairo, karena telah menunjukkan sikap baik sebagai perwakilan Indonesia bagi semua pihak yang bermasalah.
21. Setelah sampai di Baruga, Sabtu (15/7/2023) sekitar pukul 04:00 EEST, Ketua Umum KKS Kairo Mesir mengirim dokumen rekonsiliasi tersebut kepada oknum anggota KKS Kairo Mesir yang terlibat. DP KKS Kairo Mesir berkomitmen penuh terhadap hasil rekonsiliasi dan menjaga anggota KKS Kairo Mesir, khususnya mereka yang terlibat, agar tidak lagi terpancing emosi dan main hakim sendiri.
22. DP KKS Kairo Mesir menghormati rekonsiliasi yang telah dituliskan pada poin 18 dan poin 19. Dengan adanya rekonsiliasi tersebut, kami menganggap permasalahan tersebut telah selesai dan oknum-oknum terkait akan mempertanggungjawabkan perbuatannya sesuai isi rekonsiliasi.
23. Pada hari Kamis (20/7/2023), DP KKS Kairo Mesir mendapati adanya video berbau provokasi dari akun TikTok timsah.vidgram. DP KKS Kairo Mesir pun mengirimkan surat kepada DKKM agar menindaklanjuti video tersebut sebagaimana amanat rekonsiliasi 15 Juli 2023. Video itupun ditarik oleh yang bersangkutan (keterangan surat terlampir).
24. Pada hari Jumat (21/7/2023), akun Instagram resmi KBRI Cairo indonesiancairo mengunggah konten foto bertema Stop Kekerasan dengan konteks permasalahan yang dibahas dalam rilis pers ini. DP KKS Kairo Mesir mengungkapkan rasa kecewa kepada Bapak Koordinator Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya (Pensosbud) melalui surat pernyataan keberatan (keterangan surat terlampir) pada hari itu juga, karena konten foto berisi informasi yang tidak berimbang.
Fokus keberatan DP KKS Kairo Mesir adalah suasana yang sudah mulai kondusif, kemudian adanya unggahan tersebut memunculkan beragam komentar dan opini liar yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Ada pula akun palsu berkomentar di unggahan indonesiancairo tersebut (keterangan komentar terlampir).
25. Surat yang kami kirimkan kepada Bapak Koordinator Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya (Pensosbud) KBRI Cairo justru mendapatkan surat pernyataan tandingan dari KMB. Yang kami permasalahkan adalah adanya 53 kata dalam isi surat yang sama persis dengan isi surat pernyataan KKS Kairo Mesir.
Padahal, DP KKS Kairo Mesir hanya mengirimkan surat pernyataan tersebut kepada Bapak Koordinator Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya (Pensosbud) KBRI Cairo melalui Ketua Umum KKS Kairo Mesir pada hari Jumat (21/7/2023) pukul 18:39 EEST. Mengenai hal ini, kami menyatakan kekecewaan mendalam karena surat pernyataan DP KKS Kairo Mesir disebarluaskan dan mempertanyakan mengapa terdapat 53 kata yang sama persis sesuai urutan (keterangan surat terlampir).
26. Pada hari Sabtu (22/7/2023), tersebar pernyataan sikap Forum 15 Kekeluargaan yang ditandatangani oleh Ketua Umum masing-masing kekeluargaan pada hari Rabu (19/7/2023). Terkait surat pernyataan yang tersebar itu, DP KKS Kairo Mesir menyatakan kekecewaan dan mempertanyakan sikap Faqih selaku Ketua Umum KSW, di mana pada hari Sabtu (15/7/2023) yang bersangkutan telah menandatangani rekonsiliasi bersama Ketua Umum KKS Kairo Mesir, kemudian turut bertanda tangan pada surat pernyataan forum 15 Kekeluargaan.
Inkonsistensi Ketua Umum KSW ini menunjukkan bahwa Ketua Umum KSW tidak berkomitmen menjalankan hasil rekonsiliasi bersama KBRI Cairo dan PPMI Mesir yang telah terjadi pada Sabtu (15/7/2023).