Mahasiswa korban pengeroyokan di Mesir/Ist
Ikatan Keluarga Alumni Nahdlatul Ulama (IKANU) Indonesia mengecam aksi pengeroyokan yang dilakukan oknum anggota organisasi kekeluargaan asal Sulawesi di Mesir.
Sekretaris Jenderal IKANU, KH. Anis Masduqi menyampaikan, tindakan oknum mahasiswa tersebut tidak sesuai dengan nafas dan ruh perguruan tinggi Al Azhar Mesir.
“Kenyataan terkutuk yang sangat disayangkan semua pihak, tindakan rendah, bodoh, hina, dan kontraproduktif, serta menghianati garis ajaran yang diperjuangkan Universitas Al Azhar sebagai almamater,” kata Anis Masduqi dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (22/7).
Dia mengatakan korban berinisial F (19) adalah kader PCINU Mesir. Akibat aksi premanisme tersebut, korban mengalami luka lebam di sekujur tubuhnya dan trauma.
Korban F adalah mahasiswa asal Kudus Jawa Tengah yang saat ini tengah studi di Mesir. Aksi kriminal tersebut terjadi di kediamannya, yang terletak di Mansouriyah 4B flat 2. Pelaku diperkirakan berjumlah 15 orang, terduga merupakan oknum organisasi KKS.
Oleh karena itu, dia berharap Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Mesir untuk mengambil langkah tegas demi menjamin keamanan dan keselamatan pelajar asal Indonesia.
"Duta Besar RI di Mesir beserta jajarannya untuk melakukan langkah-langkah strategis dan antisipatif, sehingga kekerasan fisik dan aksi kriminal yang dilakukan mahasiswa Indonesia di Mesir tidak terjadi lagi," katanya.
Pada sisi lain, Anis berpesan agar sesama mahasiswa asal Indonesia menjaga persaudaraan dan menghindari kekerasan fisik saat ada masalah.
"Mendorong semua elemen mahasiswa Indonesia di Mesir untuk mengedepankan akal sehat dan dialog untuk menyelesaikan masalah, menghindari kekerasan fisik dan perusakan," pungkasnya.