Berita

Duta Besar RI di Madrid, Dr Muhammad Najib/Net

Politik

Dubes Najib: Pemikiran Bung Hatta soal Politik Bebas Aktif Kian Relevan

SABTU, 22 JULI 2023 | 19:28 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Politik luar negeri bebas aktif sebagaimana dicetuskan Wakil Presiden ke-1 RI, Mohammad Hatta, dalam pidato berjudul "Mendayung di Antara Dua Karang", pada 2 September 1948, semakin relevan.

Indonesia harus mengembangkan politik bebas aktif untuk kejayaan negara di masa depan.

Pernyataan itu disampaikan Duta Besar RI Madrid, Dr Muhammad Najib, di kanal YouTube Wisma Duta RI Madrid bertajuk “Indonesia akan Menjadi Negara Hebat, Jika…” dikutip Sabtu (22/7).

“Saya melihat pandangan Bung Hatta itu bukan saja masih relevan saat ini, tetapi semakin relevan,” tegasnya.

Menurut dia, di tengah situasi geopolitik yang dulunya hanya bersifat bipolar, kini berubah menjadi multipolar, pemikiran proklamator itu harus jadi landasan bagi Indonesia dalam berperan aktif di panggung politik global.

“Pertanyaannya, bagaimana Indonesia menyikapinya? Politik bebas aktif yang kita anut bukan saja harus dipertahankan, tapi harus ditingkatkan,” tuturnya.

Baik dari segi kebebasan berperilaku maupun tingkat aktifitas dalam hubungan internasional. Indonesia harus lebih leluasa merespons geopolitik, namun tetap harus mengutamakan dan memprioritaskan kepentingan nasional.

“Tidak mudah, pasti ada risiko-risiko, tetapi kalau kita tidak berani menghadapi risiko, maka seperti “orang menikmati disiksa orang lain”, menikmati dieksploitasi orang lain, diintimidasi orang lain,” paparnya.

“Nah, negara-negara seperti ini (tidak mau menghadapi risiko), tidak akan bisa berkembang. Karena dia akan menjadi objek dan akan menjadi bahan eksploitasi negara-negara lain,” imbuhnya.

Dari sisi keaktifan, Indonesia harus bersikap proaktif dan berperan aktif di organisasi-organisasi dunia. Selain itu, penguatan pertahanan dan keamanan nasional juga harus terus diperkuat.

“Penting meningkatkan aktifitas, baik di organisasi regional maupun global, sehingga kita memiliki banyak teman,” ucapnya.

“Kita harus berteriak bila kepentingan nasional terganggu. Kalau tidak teriak mereka tidak tahu. Habis itu apa langkah-langkah politik negosiasi kompromi, agar kita kuat, kita harus maju bersama-sama dengan banyak negara yang memiliki kepentingan yang sama dengan kita,” demikian Najib.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya