Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan/Net
Sering terlibat persaingan dan ketegangan, Amerika Serikat dan China tetap memiliki potensi untuk bekerja sama. Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan bahkan yakin, China dan AS akan memiliki hubungan yang stabil.
Sullivan mengatakan kepada Forum Keamanan Aspen pada Jumat (21/7), bahwa melanjutkan diplomasi dapat mengatasi persaingan antara kedua negara.
“Ada kemungkinan nyata untuk hubungan yang stabil, meskipun hubungan itu pada dasarnya kompetitif dan akan melibatkan kita melakukan hal-hal yang tidak disukai Beijing dan akan melibatkan Beijing melakukan hal-hal yang tidak kita sukai,” kata Sullivan, seperti dikutip dari
The National, Sabtu (22/7).
“Tapi diplomasi adalah tentang mampu mengelola serangkaian faktor struktural itu dan itulah yang sedang kita lakukan sekarang," katanya.
Hubungan AS-Cina telah semakin tegang di bawah Presiden Joe Biden setelah Washington menembak jatuh benda yang dituding sebagai balon mata-mata China yang diduga melintasi Amerika Utara awal tahun ini.
Masalah lain, seperti pejabat Amerika yang mengunjungi Taiwan dan larangan ekspor AS pada teknologi canggih, juga merusak hubungan antara dua ekonomi terbesar dunia.
Dalam sebulan terakhir, Washington berupaya meredakan ketegangan dengan kunjungan sejumlah pejabat tinggi ke Beijing, termasuk Menteri Luar Negeri Antony Blinken, Menteri Keuangan Janet Yellen, dan utusan iklim John Kerry.
Dalam pidatonya, Sullivan juga sempat membahas spekulasi tentang keberadaan Menteri Luar Negeri China Qin Gang, yang tidak muncul di depan umum sejak 25 Juni.
"Kami tidak tahu, kami benar-benar tidak tahu," katanya.
Qin yang tidak terlihat di depan publik lebih dari tiga pekan mulai menimbulkan rumor jika sang Menlu sedang mengalami masalah.