Berita

Petugas pemadam kebakaran San Bernardino County mendinginkan diri di dekat Fontana, California/Net

Dunia

Juli 2023 Jadi Bulan Terpanas di Planet Bumi

SABTU, 22 JULI 2023 | 08:46 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Gelombang panas melanda sebagian besar belahan dunia di tahun ini. Bahkan, Juli tahun ini diperkirakan akan menjadi bulan terpanas yang pernah dialami planet bumi.

Laporan menyebutkan bahwa suhu udara global telah mengalami kenaikan, dengan Juli menjadi bulan terpanas dan 3 Juli menjadi hari terpanas yang pernah dialami planet ini.

"Ini mungkin akan menjadi bulan terhangat selama ratusan, bahkan ribuan tahun" kata ahli klimatologi NASA Gavin Schmidt, seperti dikutip dari The National, Jumat (21/7).

Pernyataan Schmidt datang saat AS terus berjuang melawan cuaca panas yang berbahaya.

Layanan Cuaca Nasional (NWS) mengatakan gelombang panas akan terjadi dengan masa yang panjang dan berbahaya, bahkan memecahkan rekor. Ini akan terus mempengaruhi Barat Daya pada akhir pekan ini, di mana rekor suhu telah dipecahkan. Beberapa bagian dari Mid-South, South-East dan Gulf Coast juga diperkirakan akan mengalami panas dan kelembaban yang menekan.

NWS menambahkan, suhu malam hari tidak akan banyak membantu mereka yang berada di daerah yang terkena dampak.

"Suhu dan indeks panas akan mencapai tingkat yang akan menimbulkan risiko kesehatan, dan berpotensi mematikan bagi siapa saja tanpa pendinginan yang efektif dan/atau hidrasi yang memadai," kata badan cuaca AS dalam buletin Jumat.

Gelombang panas di Eropa juga menyebabkan kondisi panas terik di sepanjang Mediterania dengan suhu mencapai 47 derajat Celcius di Sardinia awal pekan ini.

Sementara itu, tim pemadam kebakaran di beberapa bagian Eropa bergegas membantu Yunani saat negara itu terus berjuang melawan kebakaran hutan yang mengamuk.

Bukan cuma di Eropa, beberapa bagian China juga menghadapi panas yang menindas.

"Kami melihat perubahan yang belum pernah terjadi sebelumnya di seluruh dunia - gelombang panas yang kami lihat di AS di Eropa dan di China memecahkan rekor, kiri, kanan dan tengah," kata Schmidt.

Salah satu pemicu gelombang panas adalah El Nino, sebuah fenomena iklim.

El Nino terbentuk ketika angin pasat timur-ke-barat melemah, menyebabkan periode air hangat. Perairan yang lebih hangat ini menyebabkan daerah mengalami kondisi yang lebih kering dan lebih hangat dari biasanya, kata Administrasi Atmosfer Kelautan Nasional AS (NOAA).

Bulan lalu, NOAA menyatakan bahwa El Nino sedang berlangsung setelah periode tiga tahun dari pola La Nina yang lebih dingin.

El Nino juga dapat menyebabkan badai petir dan peningkatan banjir.

“Apa yang kita lihat adalah gelombang panas secara keseluruhan, hampir di mana-mana, terutama di lautan. Kita telah melihat suhu permukaan laut yang memecahkan rekor, bahkan di luar daerah tropis, selama berbulan-bulan,” katanya.

"Dan itu akan terus berlanjut, mengapa, karena kita terus memasukkan gas rumah kaca ke atmosfer," katanya.

Schmidt mengatakan ada kemungkinan 50 persen tahun ini akan menjadi rekor terpanas, meskipun ia mengatakan ilmuwan lain telah mengatakan hingga 80 persen.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya