Setelah menjabat lebih dari enam tahun, Sekretaris Negara Bidang Ekonomi Sosial Solidaritas dan Kehidupan Asosiatif Prancis, Marlene Schiappa, meninggalkan jabatannya di tengah kontroversi atas dugaan salah urus dana publik yang diciptakan untuk melawan ekstremisme.
Schiappa, yang menjadi berita utama pada bulan April, setelah berpose untuk sampul majalah Playboy edisi Prancis, mengetahui pemecatannya selama panggilan telepon dengan Presiden Emmanuel Macron pada Kamis sore (20/7).
“Kami berbicara lama sekali, sekitar tiga puluh menit,” katanya kepada Le Monde.
“Dia (Macron) berterima kasih kepada saya atas komitmen saya yang tidak pernah gagal selama tujuh tahun terakhir," ujarnya.
Penampilan di majalah Playboy non-telanjang mantan menteri kesetaraan itu, terbukti populer di kalangan publik Prancis, tetapi menuai kritik dari kolega dan lawan.
Perdana Menteri Elisabeth Borne menegur keputusan Schiappa untuk memberikan wawancara ke majalah pria tersebut, menyebutnya sama sekali tidak pantas.
Baru-baru ini, Schiappa terlibat dalam skandal Marianne Fund, yang dia bantu dirikan setelah kasus pemenggalan guru sekolah di Paris tahun 2020, Samuel Paty.
Investigasi media oleh majalah Marianne dan televisi France 2 menuduh Schiappa mengalihkan lebih dari 2 juta euro uang publik kepada orang-orang yang memiliki hubungan pribadi dengannya.
Politisi oposisi juga mendesaknya untuk mengundurkan diri setelah Kantor Kejaksaan Keuangan Nasional membuka penyelidikan atas beberapa dugaan pelanggaran, termasuk pengadaan dana publik.
Schiappa membantah semua tuduhan, menolak klaim tersebut sebagai fitnah sambil mengancam akan mengajukan kasus pencemaran nama baik terhadap semua orang yang membuat tuduhan palsu.