Berita

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny Lukito dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia/Net

Nusantara

Abaikan Fakta Lapangan, Aktivis Kritik Penghargaan Lingkungan Versi BPOM

KAMIS, 20 JULI 2023 | 18:27 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Penghargaan lingkungan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) kepada sejumlah perusahaan makanan minuman baru-baru ini menuai kritik tajam dari aktivis lingkungan.

Pegiat lingkungan dari Ecological Observation and Wetland Conservation (Ecoton), Daru Setyorini mengatakan, penghargaan BPOM tidak merepresentasikan kondisi sebenarnya di lapangan.

Sebab, kata Direktur Eksekutif Ecoton ini, perusahaan-perusahaan penerima penghargaan justru masuk dalam deretan penyumbang sampah terbesar.


“Semua perusahaan (penerima penghargaan) masih menimbulkan masalah, terutama dalam pencemaran plastik, baik itu dari Mayora, Indofood, dan juga Santos,” kata Daru Setyorini dalam keterangan tertulisnya, Kamis (20/7).

Hasil audit Ecoton, perusahaan Mayora, Indofood, dan Santos Jaya Abadi selalu menjadi top polutan di sungai-sungai di Indonesia. Temuan tersebut tentu kontradiktif dengan penghargaan yang diberikan BPOM.

“Jadi, kami melihat penghargaan BPOM ini tidak merepresentasikan kondisi sebenarnya di lapangan,” sambungnya.

Ia mengamini, internal perusahaan tersebut telah mendapatkan predikat Proper atau public disclosure program for environmental compliance Biru dan sertifikasi ISO 14001. Namun BPOM dianggap tidak holistik dalam melakukan penilaian.

“BPOM tidak bisa menilainya hanya berdasarkan laporan dari perusahaan, tapi harus melihat juga kondisi eksternal,” tandasnya.

BPOM memberikan penghargaan kepada sejumlah perusahaan dalam puncak rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia atau World Environment Day 2023, Selasa (18/7).

Kepala BPOM Penny Lukito menuturkan, World Environment Day digelar dalam rangka mendorong terciptanya lingkungan yang berkelanjutan.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya