Berita

Layanan darurat bekerja di lokasi pemukiman yang hancur setelah serangan Rusia di Mykolaiv, Ukraina/Net

Dunia

Bombardir Pelabuhan Ukraina, Rusia Hancurkan 60 Ribu Ton Biji-bijian

KAMIS, 20 JULI 2023 | 17:41 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Rusia kembali melancarkan serangan drone dan rudal secara intensif ke pelabuhan Ukraina, Odesa dan Mykolaiv, pada Rabu malam (19/7) waktu setempat.

Serangan udara Rusia ini dilaporkan menyebabkan 60 ribu ton biji-bijian hancur. Sebanyak 19 orang di Mykolaiv dan dua orang di Odesa terluka.

Menurut keterangan dari pejabat Ukraina pada Kamis (20/7), serangan juga telah merusak infrastruktur pelabuhan.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan keprihatinannya, dan menyebut tindakan itu sebagai ancaman terhadap keamanan global.

“Serangan semacam itu oleh teroris Rusia tidak hanya memengaruhi negara kami, tetapi juga stabilitas global,” kata Zelensky, seperti dikutip The National.

Ia menambahkan pihaknya membutuhkan lebih banyak sistem pertahanan anti-pesawat untuk melindungi pelabuhan.

Serangan terus diluncurkan oleh Moskow beberapa hari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menarik diri dari kesepakatan Inisiatif Laut Hitam, yang dapat mengizinkan Ukraina mengekspor biji-bijiannya.

Menurut Kementerian Pertanian Ukraina, serangan di pelabuhan dan keluarnya Rusia dari kesepakatan  Laut Hitam dapat memicu dampak serius bagi nasib pangan global.

"Jika Ukraina tidak dapat mengekspor makanan, penduduk negara akan berada dalam ancaman kelangsungan hidup, harga biji-bijian akan meningkat, dan makanan seperti tepung, sereal, dan daging akan mengalami kenaikan harga yang signifikan," kata Menteri Pertanian Ukraina, Mykola Solskyi.

Sejauh ini serangan di Odesa sendiri diketahui telah menyebabkan ketegangan di pasar global, dengan harga gandum mengalami kenaikan lebih dari 2,5 persen pada Selasa dan hampir 8 persen pada Rabu, yang memicu kekhawatiran meluas.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya