Berita

Presiden Joko Widodo mengundang Ketum Nasdem, Surya Paloh ke Istana pada Senin kemarin (17/7)/Net

Politik

Surya Paloh Diundang Jokowi ke Istana, Pengamat: Kompromi dan Negosiasi Ulang Urusan Pilpres

SELASA, 18 JULI 2023 | 09:43 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pertemuan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara pada Senin kemarin (17/7) memicu spekulasi politik.

Dalam pandangan Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin, pertemuan tersebut dalam rangka negosiasi antara Jokowi dengan Surya Paloh untuk Pilpres 2024. Sebab, Nasdem merupakan salah satu partai pendukung Jokowi pada Pilpres 2014 dan 2019.

“Mungkin ada negosiasi atau kompromi kembali soal pilpres ke depan,” kata Ujang kepada Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat lalu melalui sambungan telepon, Selasa (18/7).

Menurut Ujang, Jokowi dan Surya Paloh sepertinya berupaya memperbaiki hubungan yang retak karena perbedaan pilihan politik. Keretakan itu bermula ketika Partai Nasdem mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan pada 3 Oktober 2022 lalu sebagai bakal calon presiden.

“Itu yang membuat hubungan makin tidak bagus, dan ujungnya katakanlah tersangka Johnny Plate. Itu bagian daripada proses hukum yang didorong oleh kekuatan politik lah, kira-kira seperti itu. Kita tahu juga Menteri Pertanian dari Nasdem sedang dibidik oleh KPK,” tuturnya.

Atas dasar itu, pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia itu menyebut bahwa pertemuan Jokowi dengan Surya Paloh dalam rangka melakukan negosiasi ulang setelah hubungan keduanya retak.

“Saya sih melihat kalau misalkan Surya Paloh dengan Jokowi kemarin ketemu, itu membicarakan persoalan mereka berdua yang belum tuntas, soal dukung mendukung di Pilpres itu,” pungkasnya.

Populer

Walikota Semarang dan 3 Lainnya Dikabarkan Berstatus Tersangka

Rabu, 17 Juli 2024 | 13:43

Mahfud MD: Jangan Lempar Batu ke Unair, Tapi Sembunyi Tangan

Minggu, 07 Juli 2024 | 10:21

Krakatau Steel Terancam Kolaps, Erick Thohir Dituntut Tanggung Jawab

Minggu, 07 Juli 2024 | 15:56

KPK Juga Tetapkan Suami Walikota Semarang dan Ketua Gapensi Tersangka

Rabu, 17 Juli 2024 | 16:57

Pengusaha Tambang Haji Romo Diancam Dijemput Paksa KPK

Minggu, 14 Juli 2024 | 17:02

Otoriter Dilarang Pimpin Perguruan Tinggi

Minggu, 07 Juli 2024 | 12:05

KPK Perlu Selidiki Program KKP Ekspor BBL Berkedok Budidaya

Selasa, 09 Juli 2024 | 18:28

UPDATE

DPD Usul Asta Cita Prabowo-Gibran Jadi PPHN 2024-2029

Kamis, 18 Juli 2024 | 03:58

Komitmen ESG Telkom

Kamis, 18 Juli 2024 | 03:50

Panglima TNI Ingatkan Prajurit Waspada Ancaman Siber dan Judi Online

Kamis, 18 Juli 2024 | 03:33

Sosok Berlatar Belakang Maritim Layak Pimpin KPK

Kamis, 18 Juli 2024 | 03:18

Kaji Ulang Konstitusi Aspirasi Puluhan Elemen dan Organisasi

Kamis, 18 Juli 2024 | 02:58

TelkomGroup Perkuat Komitmen ESG Lewat Pelepasan Tukik di Bali

Kamis, 18 Juli 2024 | 02:41

Pemerintah Harus Tuntut Ganti Rugi kepada Pelaku IUU Fishing

Kamis, 18 Juli 2024 | 02:15

Komisi I DPR Wanti-wanti Netralitas TNI dalam Pilkada 2024

Kamis, 18 Juli 2024 | 01:55

Budidaya Lobster Indonesia-Vietnam di Jembrana Masih Fase Tebar Benih

Kamis, 18 Juli 2024 | 01:18

Senator Lampung Tuding Sikap Yorrys Kekanak-kanakan

Kamis, 18 Juli 2024 | 00:55

Selengkapnya