Pemotongan besar-besaran bantuan pangan darurat di Haiti bisa berdampak besar dan menjadi krisis kemanusiaan. Lantaran ratusan ribu warga Haiti bisa kehilangan akses ke makanan.
Pada Senin (17/7), Program Pangan Dunia (WFP) di bawah Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengumumkan pemotongan bantuan bulan ini. Bantuan untuk Juli hanya didanai 16 persen, menurun dari 25 persen pada Juni.
"Pemotongan ini terjadi pada saat yang lebih buruk, karena warga Haiti menghadapi krisis kemanusiaan berlapis, kehidupan dan mata pencaharian mereka terganggu oleh kekerasan, ketidakamanan, gejolak ekonomi, dan guncangan iklim," kata Direktur WFP untuk Karibia, Jean-Martin Bauer, seperti dikutip
Reuters.
"Kecuali kami menerima dana segera, pemotongan lebih lanjut yang menghancurkan tidak dapat dikesampingkan," tambahnya.
Dalam enam bulan pertama tahun 2023, WFP memberikan bantuan makanan atau uang tunai kepada sekitar 1,5 juta orang, termasuk makan siang sekolah untuk 450 ribu anak.
“Tanpa suntikan dana, hampir setengah dari anak-anak ini tidak lagi memiliki akses ke makanan sekolah ketika mereka kembali ke kelas setelah liburan musim panas,” kata WFP.
WFP memperkirakan membutuhkan 121 juta dolar AS hingga akhir tahun di Haiti.
“Ini memilukan. Haiti adalah negara yang sangat menderita. Dan telah begitu dilupakan, meskipun faktanya begitu dekat dengan begitu banyak kekayaan,” kata jurubicara Sekretaris Jenderal PBB, Stephane Dujarric.
Menurut PBB, kurang dari separuh populasi Haiti, sekitar 5,2 juta orang, membutuhkan bantuan kemanusiaan, termasuk 3 juta anak-anak.
Situasi rapuh itu semakin diperburuk oleh krisis politik tanpa henti yang diperparah oleh hilangnya kendali pemerintah atas wilayah oleh geng bersenjata.