Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Sepuluh Orang termasuk Pasangan Pengantin di Kamerun Tewas Ditembak Pemberontak

SELASA, 18 JULI 2023 | 05:42 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sepuluh orang termasuk pasangan pengantin, tewas setelah sekelompok orang bersenjata melakukan serangan mematikan ke Kota Bamenda, Kamerun.

Africa News melaporkan Senin (17/7), pembunuhan itu terjadi pada Minggu di Bamenda, menurut Gubernur Debben Tchoffo.  

"Para korban, termasuk beberapa pengantin baru. Delapan orang tewas di tempat kejadian dan dua lainnya meninggal saat dilarikan ke rumah sakit," katanya.


Pihak berwenang mengaitkan serangan itu dengan pemberontak separatis, yang menyerang di persimpangan yang sibuk. Menurut laporan, para penyerang tiba dengan dua kendaraan. Mereka menodongkan senjata, memerintahkan orang untuk berbaring.

Saksi mata mengungkapkan, orang-orang bersenjata itu menuduh para korban sebagai "kaki hitam", menyindir bahwa mereka berkolusi dengan pemerintah atau tidak mematuhi arahan separatis.

Selama enam tahun terakhir, konflik bersenjata berkepanjangan yang dikenal sebagai krisis Anglophone telah menghancurkan masyarakat di dua wilayah berbahasa Inggris di Kamerun, yang secara resmi disebut Northwest dan Southwest, saat separatis bersenjata bentrok dengan pasukan pemerintah.

Pemberontak yang ingin membuat negara terpisah bernama Ambazonia untuk wilayah berbahasa Inggris di Kamerun, telah terkunci dalam konflik dengan pemerintah sejak 2017, dan Bamenda adalah salah satu hotspot mereka.

Sehari sebelum penembakan terbaru, pasukan tak dikenal menyerang sebuah tempat tinggal di lingkungan yang sama di Nacho, menewaskan lima pemuda.

Amnesty International baru-baru ini menerbitkan sebuah laporan yang merinci dugaan pembunuhan dan pemerkosaan oleh kedua belah pihak dalam konflik bersenjata Anglophone dan mendesak pemerintah untuk menyelidikinya.

Meskipun tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut, beberapa pemimpin separatis Ambazonia di diaspora telah mendesak para pejuang mereka untuk mengejar orang-orang yang mereka cap sebagai "kaki hitam", tanpa belas kasihan.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya