Ketua Dewan Etik Partai Golkar, Mohammad Hatta/RMOL
Musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) Partai Golkar tidak bisa diusulkan secara sembarangan. Ada mekanisme dan prosedur yang harus dipatuhi jika ingin mengusulkan hal tersebut.
Hal itu ditegaskan Ketua Dewan Etik Partai Golkar, Mohammad Hatta usai memeriksa Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Depinas SOKSI), Lawrence Siburian di Kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli, Slipi, Jakarta Barat, Senin (17/7).
Hatta mengatakan, perlu ada prosedur panjang untuk melaksanakan Munaslub yang tidak bisa diabaikan kader.
“Menggulirkan Munaslub itu ada forumnya. Kan di DPP ini ada rapat pleno, ada rapat-rapat setingkat harian, ada rapat bidang-bidang, lebih tinggi lagi ada Rakernas. Lebih tinggi lagi ada Rapimnas, lebih tinggi lagi ada Munaslub,” kata Hatta.
Berkaca dari proses panjang tersebut, Hatta pun mempertanyakan sikap Lawrence dkk yang dengan mudah melemparkan isu Munaslub ke ruang publik.
“Jadi membawa wacana Munaslub ke ruang publik menjadi pertanyaan, maksudnya apa?” imbuhnya.
Sebaliknya, isu Munaslub justru akan membuat para simpatisan dan kader bingung. Apalagi ditegaskan Dewan Pakar belum lama ini, tidak ada satu pun usulan Munaslub yang muncul dalam rapat internal.
“Karena arus bawah akar rumput menjadi membingungkan. Itu saja. Tadi saudara Lawrence memberikan penjelasan latar belakangnya kepada kami," tutupnya.
Selain Lawrence Siburian, Dewan Pakar juga akan memanggil anggota Dewan Pakar Golkar, Ridwan Hisjam terkait keterlibatannya dalam menyuarakan Munaslub yang disebut bakal mengancam kursi Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.
Ridwan Hisjam disebut hadir dalam forum 'Pemrakarsa Penggerak Kebangkitan Partai Golkar' di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu lalu (12/7).