Penegasan Zulkifli Hasan bahwa Muhadjir Effendy menjadi bakal calon wakil presiden (Bacawapres) dari PAN, selain Erick Thohir, merupakan indikasi ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu mau mendengar aspirasi massa akar rumput PAN.
“Tetapi sebaiknya Bacawapresnya cukup Muhadjir, Erick Thohir disiapkan untuk jadi ketua umum PAN 2025, sekaligus Capres/Cawapres Pilpres 2029, itu baru mantap,” kata Herman Rivai, salah satu deklarator PAN, dihubungi di Surabaya, Sabtu (15/7).
Menurut dia, yang dibutuhkan PAN saat ini adalah tokoh yang memiliki
coat-tail effect ke partai, agar tidak terlempar dari
parliamentary threshold (ambang batas minimal parlemen). Karena, menurut berbagai survei, posisi PAN cukup kritis di Pemilu 2024.
Maka, untuk meningkatkan elektoral, harus merangkul kembali basis konstituennya, yakni warga Muhammadiyah. Apalagi saat ini ada suguhan alternatif, yakni Partai Ummat. “Saya pernah bilang, kalau PAN ditinggal warga Muhammadiyah, bisa
wassalam,” tegasnya.
Untuk itu Herman sangat yakin sosok Muhadjir akan didukung jutaan warga Muhammadiyah sekaligus meroketkan elektoral PAN. Potensi elektoral itu, sambung dia, tidak dimiliki Erick.
“Tapi Erick, dia memiliki keunggulan sumber dana yang kuat. Dengan kelebihan itu, dia cocok jadi ketua umum PAN 2025, sekaligus diproyeksikan untuk Capres atau Cawapres di 2029. Sebab, syarat ketua umum partai itu harus memiliki dana yang kuat,” kata aktivis Angkatan 66 itu.
Dia juga wanti-wanti, terkait pernyataan Muhadjir sebagai Bacawapres, Zulhas tidak sekadar
lip service, sekadar menarik simpati warga Muhammadiyah yang jumlahnya sekitar 60 juta, tersebar di seluruh Indonesia. Jika itu dilakukan akan jadi bumerang bagi PAN.
Pernyataan Zulkifli Hasan yang menyebut Muhadjir sebagai calon wakil presiden alternatif, selain Erick Thohir, mengemuka saat ia memimpin rapat konsolidasi DPW PAN Jateng, di Semarang, Jumat (14/7).
Saat itu Zulhas, sapaan akrabnya, tengah konsolidasi persiapan Pemilu dengan kader DPW PAN Jateng. "Cawapres dari kita itu ada Pak Muhadjir, Menko PMK, calon Wapres dari PAN, tolong diberitakan, selain Pak Erick," katanya.
Sementara itu, tokoh muda Muhammadiyah yang juga analis politik, Yunan Saifullah, menyatakan, nama Muhadjir menggelinding secara alami dalam bursa Bacawapres. Maka, bila PAN ikut mengusungnya, niscaya dapat memberi multiplier effect kepada partai politik lain.
PAN akan mendapat
coat-tail effect (efek ekor jas) yang besar, jika sungguh-sungguh mengusung Muhadjir sebagai Bacawapres.
“Sebagai salah satu kader terbaik, tentu Muhadjir memiliki elektoral kuat di jejaring Muhammadiyah, di samping jejaring birokrasi dan asosiasi ilmu sosial, dibanding Erick Thohir yang hanya memiliki popularitas,” tegas Yunan yang juga tokoh komunitas Aremania itu.
Sebelumnya ramai diberitakan, Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, menyatakan, Menko PMK yang juga Ketua PP Muhammadiyah, Muhadjir Effendy, menjadi alternatif Bacawapres PAN, di samping Menteri BUMN Erick Thohir.
Seperti diberitakan, sebelum PAN, PDIP lebih dulu menyebut nama Muhadjir masuk dalam bursa Bacawapres, untuk berpasangan dengan Ganjar Pranowo. Hal itu disampaikan Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah, sesuai Muhadjir memberi tausiah kebangsaan di Masjid At Taufiq, kompleks kantor DPP PDIP, beberapa waktu lalu.