Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum/RMOL
Janji bakal digantung di Monumen Nasional (Monas) apabila terbukti terlibat dalam kasus korupsi megaproyek Hambalang dijawab santai mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum.
Anas menuturkan, pernyataan dirinya beberapa tahun silam itu hanya sebuah kiasan bahwa harapan harus digantung setinggi-tingginya.
"Ya, makanya itu, harapannya adalah gantungkan harapanmu di atas langit. Di bawah langit ada Monas," ucap Anas menjawab pertanyaan wartawan di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (15/7).
Anas tak masalah jika ada pihak-pihak yang masih menagih janjinya tersebut. Menurutnya, pihak-pihak itu memiliki motif politik tertentu.
"Tidak apa-apa, karena itu digerakkan oleh grup yang memang punya kepentingan politik tersendiri. Silakan saja," tuturnya.
Namun begitu, Anas menegaskan bahwa pihaknya tidak ingin lagi ada kezaliman hukum menimpa orang lain, sebagaimana pernah ia rasakan.
"Saya tidak ingin menyebut nama karena yang penting adalah bukan orangnya, bukan namanya. Jadi, buat saya orangnya siapa, namanya siapa, itu bukan sesuatu (yang penting disebutkan) gitu," demikian Anas.
Pada 9 Maret 2012 silam, Anas pernah berjanji apabila ia korupsi kasus Hambalang maka ia siap digantung di Monas Jakarta. Satu tahun setelahnya, atau pada Februari 2013, Anas ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Mantan Ketua Umum Demokrat itu lalu ditahan pada Januari 2014.