Berita

Presiden Uganda Yoweri Museveni/Net

Dunia

Presiden Uganda Tuding Mantan Pemimpin Kongo Lindungi Jihadis

JUMAT, 14 JULI 2023 | 17:29 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Mantan pemimpin Republik Demokratik Kongo, Joseph Kabila, diduga memberikan perlindungan terhadap jihadis dengan membiarkan mereka mengeksploitasi mineral dan kayu di Uganda untuk memperkuat jaringan.

Tudingan tersebut dikeluarkan oleh Presiden Uganda Yoweri Museveni yang menuduh mantan pemimpin DR Kongo itu menjadi salah satu yang membiarkan kelompok pemberontak tumbuh subur di negaranya.

Mengutip Reuters, Jumat (14/7), bekas kelompok pemberontak yang berbasis di Uganda, Allied Democratic Forces (ADF), yang berjanji setia kepada ISIS pada 2019, telah beroperasi di hutan timur Kongo yang bertetangga selama bertahun-tahun. Mereka melakukan pembunuhan terhadap warga sipil dan petugas keamanan.

Bulan lalu, para pejuang dari kelompok tersebut melintasi perbatasan ke Uganda, menyerbu sebuah sekolah menengah dan membunuh 42 orang, sebagian besar pelajar, yang beberapa di antaranya dibakar hidup-hidup.

Dalam pidatonya pada Kamis malam, ia merujuk serangan tersebut dan mengatakan ADF telah memperluas dan mendirikan kamp-kamp besar di Kongo timur di bawah pemerintahan Kabila.

"Pemerintah Kongo H.E. Kabila, didukung oleh beberapa aktor regional dan internasional, memberi mereka sewa gratis di Kivu Utara dan Ituri," kata Museveni, mengacu pada Provinsi Kongo.

"Mereka menambang emas, menjual kayu, memanen kakao rakyat, memungut pajak, memeras uang dari rakyat. Mereka tumbuh dengan uang itu," ujarnya.

Kabila sendiri merupakan presiden Kongo yang menjabat dari 2001 hingga 2019 lalu.

Pada tahun 2021, Uganda, dengan izin dari pemimpin petahana Kongo Felix Tshisekedi, melancarkan operasi militer dengan tentara Kongo untuk mencoba mengalahkan para pemberontak.

Operasi itu, kata Museveni, telah berhasil membubarkan sebagian besar kamp ADF dan para pemberontak terpecah menjadi kelompok-kelompok kecil yang sulit dideteksi, terkadang menyelinap ke Uganda untuk melakukan serangan terhadap warga sipil.

"Kami dengan cepat menurunkan kekuatan mereka dan mereka sekarang melarikan diri ke luar batas garis eksploitasi kami," katanya.

Namun, kelompok ahli PBB mengatakan bulan lalu ADF memperluas operasi di Kongo dengan dana dari ISIS meskipun ada operasi bersama melawan mereka oleh gabungan militer Uganda dan Kongo.

Populer

Pesawat Nepal Jatuh, Hanya Satu Orang yang Selamat

Rabu, 24 Juli 2024 | 15:16

Walikota Semarang dan 3 Lainnya Dikabarkan Berstatus Tersangka

Rabu, 17 Juli 2024 | 13:43

KPK Juga Tetapkan Suami Walikota Semarang dan Ketua Gapensi Tersangka

Rabu, 17 Juli 2024 | 16:57

Walikota Semarang dan Suami Terlibat 3 Kasus Korupsi

Rabu, 17 Juli 2024 | 17:47

KPK Bakal Audit Semua Rumah Sakit Telusuri Dugaan Fraud BPJS Kesehatan

Rabu, 24 Juli 2024 | 18:51

Kantor Rahim di Depok Ternyata Rumah Tinggal, Begini Kondisinya

Rabu, 17 Juli 2024 | 11:05

Duet Airin-Rano Karno Tak Terbendung di Pilkada Banten

Rabu, 17 Juli 2024 | 13:23

UPDATE

Sabotase Kereta Cepat Jelang Pembukaan Olimpiade Paris, PM Prancis: Ini Dilakukan Terencana

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:47

Banyak Hadiah Menarik Pertamina di Booth dalam Event GIIAS 2024

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:37

Kabar Deklarasi Anies-Zaki, Golkar: Hoax!

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:15

Ekonomi Lesu, Laba Industri China Justru Naik 3,6 Persen

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:07

Putri Suku Oburauw Catar Akpol: Saya Busur Panah untuk Adik-adik

Sabtu, 27 Juli 2024 | 16:58

Kuasa Hukum Dini: Hakim Persidangan Greg Tannur Berat Sebelah

Sabtu, 27 Juli 2024 | 16:35

Dimyati Masih Ngarep Golkar dan PDIP Gabung

Sabtu, 27 Juli 2024 | 16:10

Menyusul TNI, Polri Rotasi 6 Kapolda Jelang Pilkada

Sabtu, 27 Juli 2024 | 15:32

Masih Cair, Peluang Jusuf Hamka di Pilkada Jakarta Masih Terbuka

Sabtu, 27 Juli 2024 | 15:31

4 Pangdam Dirotasi Jelang Pilkada, Ajudan Jokowi jadi Pangdam Brawijaya

Sabtu, 27 Juli 2024 | 15:13

Selengkapnya