Berita

Munisi tandan/Net

Dunia

Banyak Ditentang, Paket Munisi Tandan dari AS Sudah Tiba di Ukraina

JUMAT, 14 JULI 2023 | 09:52 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Sebuah informasi dari jurubicara Pentagon mengatakan bahwa munisi tandan yang dijanjikan Amerika Serikat (AS) untuk pasukan Ukraina, telah tiba di Kyiv.

Kabar tersebut dikonfirmasi kebenarannya oleh jurubicara komando militer Tavria di Ukraina selatan, Valeryi Shershen pada Kamis (13/7).

Menurut penuturan Shershen, Ukraina baru saja menerima munisi tandan dari AS, tetapi masih belum menggunakannya.


"Munisi tandan berada di tangan pasukan pertahanan kami," ujarnya selama siaran televisi Ukraina, seperti dimuat The Jerusalem Post.

Pengiriman munisi tandan ke Ukraina kurang dari seminggu sejak AS mengumumkan rencananya pada 7 Juli lalu.

Senjata itu merupakan bagian dari paket bantuan militer 800 juta dolar AS (Rp 11,9 triliun) dari Washington dalam upaya membantu Ukraina mempertahankan wilayahnya dari invasi Rusia.

Penggunaan atau pengiriman munisi tandan telah ditentang oleh lebih dari 100 negara. Senjata itu termasuk dalam kategori mematikan karena ketika digunakan, sejumlah bom kecil dapat tersebar secara luas dan membunuh tanpa pandang bulu.

Belum lagi munisi tandan yang gagal meledak, akan mengalami masa hibernasi selama beberapa dekade sebelum akhirnya meledak dan menimbulkan ancaman bagi manusia.

Ukraina berjanji akan menggunkan munisi tandan untuk wilayah tertentu dan jauh dari perkotaan.

Ketika banyak negara menandatangani Konvensi Munisi Tandan yang melarang produksi, penimbunan, penggunaan, dan transfer senjata, negara berkonflik seperti Rusia, Ukraina dan AS justru tidak meratifikasi perjanjian tersebut.

Negara-negara Barat termasuk Kanada, Spanyol dan Inggris mengecam keras keputusan AS.

Negara korban munisi tandan, yakni Laos dan Kamboja, juga mendesak agar Washington menghentikan rencananya karena akan berdampak luas bagi masyarakat Ukraina.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya