Berita

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky/Net

Dunia

Ukraina Kantongi Jaminan Keamanan dari G7, Rusia: Sangat Berbahaya

KAMIS, 13 JULI 2023 | 04:49 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Kelompok tujuh kekuatan ekonomi dunia, G7, telah mengumumkan jaminan keamanan bagi Ukraina demi mencegah serangan Rusia di masa depan.

Pada Rabu (12/7), G7 mengumumkan kerangka kerja internasional yang membuka jalan bagi jaminan keamanan jangka panjang bagi Ukraina untuk meningkatkan pertahanannya melawan Rusia dan mencegah Moskow dari agresi di masa depan.

Dalam deklarasi bersama, yang dapat diikuti oleh negara-negara lain, Amerika Serikat, Jerman, Jepang, Prancis, Kanada, Italia, dan Inggris, serta Uni Eropa, mengatakan langkah-langkah tersebut mencakup elemen-elemen termasuk peralatan militer canggih modern, pelatihan, pembagian intelijen, dan pertahanan dunia maya.

Sebagai imbalannya, Ukraina akan menjanjikan langkah-langkah tata kelola yang lebih baik, termasuk melalui reformasi peradilan dan ekonomi serta peningkatan transparansi.

Tidak lama setelah pengumuman tersebut, Al Jazeera melaporkan, Rusia menyampaikan kecamannya.

"Kami menganggap langkah ini sangat keliru dan berpotensi sangat berbahaya," kata jurubicara Kremlin Dmitry Peskov.

Peskov menegaskan, menambahkan Rusia tidak dapat mentolerir apa pun yang mengancam keamanan nasionalnya.

"Dengan memberikan segala jenis jaminan keamanan untuk Ukraina, negara-negara ini akan mengabaikan prinsip internasional tentang kesatuan keamanan. Dengan memberikan jaminan kepada Ukraina, mereka akan mengganggu keamanan Federasi Rusia," jelasnya.

Menurut Peskov, langkah G7 penuh dengan konsekuensi yang sangat negatif dalam jangka menengah, panjang, dan bahkan pendek.

“Dengan mengambil keputusan seperti itu, negara-negara ini akan membuat Eropa jauh lebih berbahaya di tahun-tahun mendatang. Dan tentu saja, mereka akan merugikan kita, sesuatu yang akan kita perhitungkan dan ingat di masa depan," kata Peskov memperingatkan.

Menurut pernyataan pemerintah Inggris, jaminan keamanan G7 menetapkan bagaimana sekutu akan mendukung Ukraina selama beberapa tahun mendatang untuk mengakhiri perang yang dipicu oleh Rusia tahun lalu.

Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak mengakui bahwa janji G7 bukanlah pengganti keanggotaan Ukraina dalam aliansi militer NATO, yang ditekankan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya