Berita

Donald Trump/Net

Dunia

Kecam Pengiriman Munisi Tandan ke Ukraina, Trump: Biden Menyeret Kita ke Perang Dunia Ketiga

RABU, 12 JULI 2023 | 09:13 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Keputusan Amerika Serikat untuk mengirimkan munisi tandan atau bom cluster ke Ukraina dikecam Presiden ke 45 AS Donald Trump.

Lewat pernyataan yang diunggah di platform Truth Social miliknya, Selasa (11/7), Trump mengingatkan bahwa langkah yang diambil pemerintah telah menyeret lebih jauh ke arah Perang Dunia Ketiga.

"Presiden Joe Biden seharusnya mencoba mengakhiri perang dan menghentikan kematian dan kehancuran mengerikan yang disebabkan oleh pemerintahan yang tidak kompeten," kata Trump, seperti dikutip dari RT, Rabu (12/7).

Keberatan Trump dengan penggunaan munisi tandan atas dasar kemanusiaan dan strategis, menunjuk pada fakta bahwa persenjataan yang tidak meledak akan membunuh dan melukai pria, wanita, dan anak-anak Ukraina yang tidak bersalah selama beberapa dekade mendatang.

Mantan presiden juga menyinggung pernyataan Biden, yang dibuat dalam wawancara dengan Fareed Zakaria dari CNN akhir pekan lalu, bahwa munisi tandan dikirim karena AS kehabisan peluru artileri konvensional 155mm.

Jika benar, kata Trump, ini hanya semakin menekankan urgensi untuk segera mengurangi konflik berdarah, berbahaya dan di luar kendali.

“Itu tentu saja berarti kita tidak boleh mengirimkan persediaan terakhir kita ke Ukraina pada saat persenjataan kita sendiri, menurut Crooked Joe Biden, sangat berkurang,” tambah mantan presiden itu, dengan alasan bahwa kebijakan "perang tanpa akhir” Biden di Ukraina telah sangat melemahkan AS.

“Joe Biden secara sia-sia dan berbahaya membawa kita ke dalam Perang Dunia ketiga, yang akan menjadi mimpi buruk di luar imajinasi?"penghancuran!” kata Trump.

Trump, yang saat ini memimpin jajak pendapat untuk pencalonan presiden dari Partai Republik 2024, berjanji untuk mencapai "perdamaian melalui kekuatan" begitu dia kembali menjabat setelah pemilihan berikutnya.

Kritik Trump datang sepekan setelah Gedung Putih mengumumkan akan mengirim peluru artileri DPICM (Dwiguna Peningkatan Konvensional) ke Ukraina.

Wakil Menteri Pertahanan untuk Kebijakan Colin Kahl mengatakan kepada wartawan bahwa bahaya yang ditimbulkan oleh amunisi, yang dilarang di lebih dari 100 negara, terhadap warga sipil berkurang karena kemenangan Rusia dalam konflik akan jauh lebih buruk. Dia juga menuduh Rusia telah menggunakan senjata tersebut di Ukraina.

Moskow membantah tuduhan AS. Menteri Pertahanan Sergey Shoigu mengatakan pada Selasa bahwa jika ada munisi tandan AS yang sampai ke Ukraina, militer Rusia akan merespons dengan senjata yang setara yang jauh lebih efektif dan “beragam”.

Tawaran munisi tandan AS telah dikutuk oleh PBB, sekutu NATO seperti Inggris, Kanada , dan Spanyol , serta anggota partai Biden sendiri di Dewan Perwakilan Rakyat AS.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya