Berita

Izia Higelin/Net

Hiburan

Ajak Gantung Macron, Penyanyi Prancis Izia Higelin Diselidiki Pihak Berwajib

SELASA, 11 JULI 2023 | 20:51 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kasus hukum tengah membelit penyanyi Prancis Izia Higelin, karena sempat menyerukan "gantung Macron" dalam konsernya baru-baru ini.

Dalam pernyataan pada Senin (10/7), Higelin membela diri dengan menjelaskan bahwa dia tidak bermaksud menghasut orang untuk membenci Presiden Prancis Emmanuel Macron.

“Saya sangat menyesal bahwa itu disalahtafsirkan dan diambil di luar konteks. Jelas, saya tidak ingin menghasut kekerasan atau kebencian,” kata artis berusia 32 tahun itu, seperti dikutip dari RT, Selasa (11/7).

Dia mengklaim bahwa pernyataannya tentang pemimpin Prancis adalah "hubungan improvisasi dan surealis antara dua lagu" yang "tidak boleh dianggap remeh".

Dia lebih lanjut berpendapat bahwa kata-katanya tidak ditujukan kepada siapa pun.

Kasus berawal saat Higelin sedang konser di kota Beaulieu-sur-Mer di Mediterania pada 6 Juli. Ia merujuk pada festival Pinata Meksiko, di mana boneka berisi permen digantung tinggi dan dipukul dengan tongkat dan dijatuhkan ke tanah.  Ia kemudian menyenandungkan, "seperti pinata manusia raksasa, Macron digantung 20 meter di atas tanah dan seperti di film A Clockwork Orange,"

Pinata dianggap mampu menjadi simbol persaingan antar manusia dalam kehidupan.

Kata-kata penyanyi itu juga mengikuti gelombang kerusuhan yang dipicu oleh kematian 27 Juni dari Nahel Merzouk yang berusia 17 tahun dalam penembakan polisi.

Kerusuhan dan penjarahan telah mengguncang beberapa kota besar Prancis sejak saat itu, sementara kerabat menyerukan keadilan bagi pemuda yang terbunuh saat berhenti di sebuah pemberhentian lalu lintas di Nanterre, pinggiran barat Paris.

Xavier Bonhomme, seorang jaksa penuntut umum di kota Nice, yang yurisdiksinya meliputi Beaulieu-sur-Mer, mengkonfirmasi minggu lalu bahwa Higelin sedang diselidiki karena hasutan publik untuk melakukan kejahatan atau pelanggaran.

Buntut penyelidikan tersebut, konser penyanyi yang dijadwalkan 13 Juli di Marcq-en-Baroeul telah dibatalkan oleh otoritas setempat.

"Pernyataan Higelin tentang Macron sangat kejam dan sangat tercela," kata balai kota dalam sebuah pernyataan pada Senin.

Pers Prancis bahkan menulis bahwa Izia telah masuk daftar hitam di Beaulieu.

Populer

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Pengamat: Jangan Semua Putusan MK Dikaitkan Unsur Politis

Senin, 20 Mei 2024 | 22:19

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Produksi Film Porno, Siskaeee Cs Segera Disidang

Rabu, 22 Mei 2024 | 13:49

Topeng Mega-Hasto, Rakus dan Berbohong

Kamis, 23 Mei 2024 | 18:03

IAW Desak KPK Periksa Gubernur Jakarta, Sumbar, Banten, dan Jateng

Senin, 20 Mei 2024 | 15:17

Pj Gubernur Jabar Optimistis Polisi Mampu Usut Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Kamis, 23 Mei 2024 | 06:48

UPDATE

Jabar Contoh Penggunaan Aplikasi Layanan Publik Terintegrasi

Selasa, 28 Mei 2024 | 07:55

5 Tersangka Pembuat Plat Nomor Palsu DPR Dicokok

Selasa, 28 Mei 2024 | 07:48

Dubes Najib: Geopolitik Global Dihadapkan pada Empat Titik Api

Selasa, 28 Mei 2024 | 07:45

Soal "Gantian Posisi Ketum", Megawati Sedang Cek Ombak

Selasa, 28 Mei 2024 | 07:36

Suzhou Kunlene, Perusahaan Film Packaging Indonesia yang Eksis dan Sukses di China

Selasa, 28 Mei 2024 | 07:07

Jabar Bisa Jadi Contoh Penggunaan Aplikasi Layanan Publik Terintegrasi

Selasa, 28 Mei 2024 | 06:33

Disdik DKI Bantah Jual Beli Bangku Kosong

Selasa, 28 Mei 2024 | 06:23

Cuaca Jakarta Diprediksi Cerah Berawan hingga Rabu Dini Hari

Selasa, 28 Mei 2024 | 06:13

Rasyidi Menunggu Perintah PDIP

Selasa, 28 Mei 2024 | 05:40

Ajaib Bagikan Bonus Tambahan 1 Persen dari Portofolio

Selasa, 28 Mei 2024 | 05:25

Selengkapnya