Berita

Pesawat pengintai canggih milik Australia, E-7A Wedgetail/Net

Dunia

Australia akan Kerahkan Pesawat Pengintai Canggih untuk Bantu Ukraina

SELASA, 11 JULI 2023 | 13:02 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Australia akan mengirimkan pesawat pengintai canggihnya ke Jerman untuk membantu Ukraina melindungi jalur pasokan kemanusiaan dan jalur militer yang krusial.

Rencana tersebut disampaikan Perdana Menteri Anthony Albanese dalam konferensi pers bersama Kanselir Jerman Olaf Scholz pada Senin (10/7), dengan mengatakan Pesawat E-7A Wedgetail milik Angkatan Udaranya akan berbasis di Jerman selama enam bulan.

Mengutip Al Jazeera, Selasa (11/7), pesawat pengintai E-7A Wedgetail merupakan salah satu platform peringatan dini dan kontrol udara paling canggih di Australia.


Dalam pernyataannya, Albanese menjelaskan bahwa tujuan misi penting ini adalah untuk melindungi jalur pasokan kemanusiaan dan militer yang vital bagi Ukraina, mengingat perang tersebut saat ini telah memiliki dampak yang signifikan bagi seluruh dunia.

"Australia, tentu saja jauh dari Eropa. Namun perang ini telah berdampak pada seluruh dunia. Kami telah dipengaruhi oleh ekonomi kami, (dan) kami telah dikejutkan oleh invasi brutal, dan pengabaian terhadap tatanan berdasarkan aturan internasional. Jadi penting saat ini bahwa dunia demokrasi bereaksi untuk mempertahankan tatanan berbasis aturan," ujar Albanese.

Menanggapi rencana bantuan tersebut, Kanselir Jerman Scholz dalam gilirannya menyampaikan dukungan penuh terhadap langkah Australia dan mengakui pentingnya dukungan dan solidaritas yang diberikan dari internasional, serta negara-negara di luar Eropa, seperti Australia.

"Ukraina membutuhkan dukungan ini," tegas Scholz.

Dalam pernyataan resmi, Angkatan Udara Australia menjelaskan bahwa pesawat yang akan berbasis di Berlin ini memiliki kemampuan yang sangat canggih dan juga dapat melakukan misi dengan jarak jauh tanpa batas dengan pengisian bahan bakar dalam penerbangan.

Bantuan tersebut diumumkan setelah Australia dan Jerman menandatangani perjanjian pertahanan senilai puluhan triliun rupiah, untuk mengirimkan lebih dari 100 kendaraan tempur lapis bajanya, Boxer Heavy Weapon Carriers untuk Berlin, yang menjadi salah satu kesepakatan ekspor pertahanan terbesar dalam sejarah Canberra.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya