Berita

Aktivis Muda NU Khairi Fuady/RMOL

Politik

Polemik Al-Zaytun, Aktivis Muda NU Ajak Publik Pasrahkan ke APH

SELASA, 11 JULI 2023 | 06:24 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Di tengah maraknya opini pimpinan Ponpes Al-Zaytun Panji Gumilang punya keistimewaan, publik disarankan untuk saling meningkatkan kepercayaan terhadap aparat penegak hukum (APH).

Aktivis Muda NU Khairi Fuady mengatakan bahwa proses hukum terhadap Panji Gumilang sudah berjalan. Ia mengaku mendukung yang berwenang menjalankan tugasnya secara adil dan profesional.

Bagi Khairi, selama proses hukum berlangsung, jangan ada persekusi terhadap Al Zaytun, termasuk pimpinannya. Dikatakan Khairi, sistem peradilan kita mengadopsi prinsip "due process of law", bahwa setiap individu warga negara dilindungi dalam proses peradilan.

"Persekusi adalah warisan dari hukum rimba. Ini tertolak oleh peradaban manapun," demikian kata Khairi, Selasa (11/7).

Khairi mengatakan terkait dengan dugaan keterkaitan Panji dengan beberapa tokoh seperti Moeldoko dan AM. Hendropriyono, publik menghindari prasangka. Apalagi, belum ada ketetapan hukum apapun terhadap Panji.

"Ingat prinsip "presumption of innocent", asas praduga tidak bersalah. Kohesi sosial kita terganggu karena ragam opini yang tak bertanggung jawab," pungkasnya.

Ia pun mendorong para pihak yang berwenang harus tampil di depan publik. Misalnya, karena lembaga pendidikan, Kementerian Agama harus bicara.

Khairi menembahkan, proses hukum yang berjalan, perdebatan di ruang publik butuh asupan informasi yang jernih dan mencerahkan. Belakangan, sudah terlalu banyak opini liar yang menceraikan.

Khairi juga menjelaskan keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi. Para cerdik cendekia diharapkan punya sensitifitas untuk ikut menyerukan persatuan di tengah sekian ketegangan dan potensi ancaman.

"Termasuk ancaman disintegrasi yang disebakan oleh perdebatan keagamaan dan keretakan sosial lainnya," pungkasnya.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya