Berita

Mantan Panglima GAM wilayah Sabang, Izil Azhar/RMOL

Hukum

Mantan Panglima GAM, Izil Azhar Didakwa Rugikan Negara Rp 313,3 Miliar

SENIN, 10 JULI 2023 | 23:50 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) wilayah Sabang, Izil Azhar alias Ayah Merin didakwa menerima uang dan memperkaya diri sendiri dan orang lain yang mengakibatkan kerugian negara mencapai Rp313,3 miliar.

Dakwaan itu dibacakan langsung tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri Medan, Senin (10/7).

Dalam surat dakwaan, Izil menerima uang untuk melakukan pengamanan dan untuk kepentingan Irwandi Yusuf selaku Gubernur Aceh periode 2007-2012 yang bersumber dari pelaksanaan pekerjaan pembangunan Dermaga Sabang pada Kawasan Pelabuhan dan Perdagangan Bebas Sabang yang dilaksanakan oleh Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS) TA 2006-2011.

Selain itu, Izil didakwa melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi, yaitu memperkaya diri sendiri dan Irwandi sebesar Rp 34.875.801.140 (Rp 34,8 miliar), memperkaya Heru Sulaksono selaku Kepala Kantor PT Nindya Karya Cabang Sumatera Utara (Sumut) dan Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) sebesar Rp 34.055.972.542 (Rp 34 miliar).

Selanjutnya, memperkaya T. Syaiful Achmad selaku Kepala BPKS tahun 2006-2010 sebesar Rp 7,49 miliar, memperkaya Sabir Said selaku pegawai PT Nindya Karya Cabang Sumut dan Aceh sebesar Rp 12.721.769.404 (Rp 12,7 miliar).

Kemudian, memperkaya Ramadhani Ismy selaku PPK pada Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang sebesar Rp 3.204.500.000 (Rp 3,2 miliar), memperkaya Bayu Ardhianto sebesar Rp 4.391.616.851 (Rp 4,3 miliar), memperkaya Syaiful Maali sebesar Rp1.229.925.000 (Rp 1,2 miliar).

Lalu, memperkaya Muhammad Taufik Reza selaku Direktur PT Tuah Sejati tahun 1999-saat ini sebesar Rp 1,35 miliar, memperkaya Zainuddin Hamid alias Let Bugeh selaku Direktur Utama PT Tuah Sejati tahun 1999-2017 sebesar Rp 7,535 miliar.

Selanjutnya, memperkaya Ruslan Abdul Gani selaku Kepala BPKS tahun 2011 sebesar Rp 100 juta, memperkaya Zulkarnaen Nyak Abbas sebesar Rp100 juta, memperkaya Ananta Sofwan sebesar Rp 977,729 juta.

Selain itu, terdakwa Izil juga didakwa memperkaya korporasi lain, yakni PT Budi Perkasa Alas (BPA) sebesar Rp14.304.427.332,5 (Rp 14,3 miliar), memperkaya PT Swarna Baja Pacific (SBP) sebesar Rp1.757.437.767,45 (Rp 1,7 miliar).

Serta memperkaya pihak-pihak lainnya sebesar Rp 129.543.116.165,24 (Rp 129,5 miliar), dan memperkaya korporasi PT Nindya Karya sebesar Rp 44.681.053.100 (Rp 44,6 miliar), dan korporasi PT Tuah Sejati sebesar Rp 49.908.196.378 (Rp 49,9 miliar).

"Yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara, yaitu merugikan keuangan negara sejumlah Rp 313.345.743.535,19 (Rp 313,3 miliar) atau setidak-tidaknya sekitar jumlah tersebut," ujar Jaksa KPK, Senin (10/7).

Jumlah kerugian keuangan negara tersebut didapati berdasarkan laporan hasil pemeriksaan investigatif BPK RI dalam rangka penghitungan kerugian keuangan atas pembangunan Dermaga Sabang atau pekerjaan konstruksi pada BPKS dan instansi terkait lainnya TA 2004-2011 di Jakarta dan Sabang.

Atas perbuatannya, Izil Azhar didakwa dengan dakwaan Pertama Primair Pasal 2 Juncto Pasal 18 UU 31/1999 sebagaimana telah diubah dengan UU 20/2001 tentang Pemberantasan Tipikor Juncto Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHP Juncto Pasal 64 Ayat 1 KUHP.

Atau dakwaan Pertama Subsidair Pasal 3 Juncto Pasal 18 UU 31/1999 sebagaimana telah diubah dengan UU 20/2001 tentang Pemberantasan Tipikor Juncto Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHP Juncto Pasal 64 Ayat 1 KUHP.

Atau dakwaan Kedua Pasal 12B UU 31/1999 sebagaimana telah diubah dengan UU 20/2001 tentang Pemberantasan Tipikor Juncto Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHP Juncto Pasal 64 Ayat 1 KUHP.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya