Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Bukan Arab, Afrika Justru jadi Sarang Teroris ISIS dan Al Qaeda

SENIN, 10 JULI 2023 | 16:01 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Banyak yang mengaitkan bahwa negara-negara Arab, seperti Suriah dan Irak, merupakan sarang dari gerakan teroris ISIS dan Al Qaeda.

Tetapi, menurut Direktur Senior Organisasi Nirlaba Internasional Counter Extremism Project, Hans-Jakob Schindler, kelompok teror ini justru berkembang pesat di wilayah Afrika.

"Afrika semakin menjadi hotspot terorisme dan serangan dapat dilakukan dari sana," ungkapnya dalam sebuah pernyataan, yang diterima redaksi pada Senin (10/7).

Schindler menyebut kelompok ekstremis jihadis semakin kuat posisinya di Afrika, terlebih mereka merekrut banyak anggota baru dari kamp-kamp pengungsi besar, seperti di Aljazair.

Mereka bahkan, kata Schindler, memanfaatkan propaganda internet untuk menjangkau wilayah Eropa, seperti Bavaria di Jerman dan Spanyol.

Dia menyoroti kasus seorang pria yang dihukum di Spanyol karena membagikan video propaganda di media sosial dengan nama samaran Ismail.

"Mei lalu, Pengadilan Madrid menjatuhkan hukuman penjara dua tahun dan masa percobaan lima tahun karena upaya radikalisasi," papar Schindler.

Menurut penyelidikan, lanjut  Schindler, Ismail tidak memiliki kewarganegaraan, namun merupakan bagian dari orang Sahrawi Nomaden di Sahara Barat, sebuah wilayah sengketa yang dulunya merupakan wilayah pendudukan Spanyol.

"Ismail diduga terhubung dengan jaringan ISIS yang mempromosikan jihad di Afrika," ujarnya.

Schindler menjelaskan bahwa Ismail dan komplotan pendukung ISIS saling bertukar informasi melalui jejaring Facebook, kemudian beralih ke Telegram dan sarana komunikasi lainnya.

"Jejak komunikasi mengarah ke Suriah, Spanyol, dan kamp pengungsi orang Sahrawi nomaden, di Aljazair," ungkapnya.

Tak hanya Spanyol, kata Schindler, Ismail juga diketahui berhubungan dengan jaringan teroris di Jerman.

"Dia menggunakan nomor telepon Jerman untuk menutupi identitasnya. Selain itu, salah satu kontak Facebook-nya berasal dari Jerman," paparnya.

Menurut penuturan Schindler, jihadis berbahasa Jerman dapat secara teratur memperoleh informasi tentang perjuangan ISIS dalam bentuk buletin yang diposting di sebuah situs web.

"Buletin ISIS mingguan Al Naba, berisi sebagian besar berita dan laporan pertempuran dari provinsi administratif ISIS di Afrika Barat, Timur, atau Tengah," kata Schindler.

Menurut Kantor Perlindungan Konstitusi Jerman,  kelompok jihadis yang berafiliasi dengan ISIS di Afrika seperti Al Shabaab di Somalia atau Boko Haram di Nigeria, simpatisan mereka telah ada di Bavaria.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya