Presiden Joko Widodo telah menyakiti masyarakat Papua, dengan menganggap permasalah hingga konflik di Bumi Cenderawasih sebagai hal kecil.
Kritik tersebut disampaikan Ketua Central Initiative dan Peneliti Senior Imparsial, Al Araf, menanggapi pernyataan Presiden Jokowi dalam kunjungannya ke kawasan Keerom, Papua Selatan.
"Pernyataan presiden ini sulit dipahami. Presiden perlu berkaca lagi dan memahami serta mendalami konflik yang terjadi di Papua," ujar Al Araf kepada wartawan di Jakarta, Senin (10/7).
Dikatakan Al Araf, jika Presiden Jokowi menganggap warga sipil tewas dan pelakunya tidak mendapatkan hukuman adalah hal yang kecil, maka hal itu bukan hanya melukai korban tetapi melukai masyarakat luas.
"Di dalam negara hukum, ada kondisi impunitas di dalam suatu wilayah akan tetapi presidennya bilang hal itu hal kecil maka hal ini jelas sangat memprihatinkan," katanya.
Realitas saat ini, lanjutnya, fakta yang terjadi di Papua adalah konflik masih terus berlangsung tidak menentu di mana korban jiwa warga sipil, anggota TNI, Polri masih berjatuhan.
"Pada 2021-2022 saja warga sipil, anggota TNI dan Polri sudah di atas 50 orang yang meninggal. Belum lagi tahun tahun sebelumnya, korban kekerasan dan pelanggaran HAM banyak terjadi di Papua," bebernya.
Lebih mirisnya, katanya, impunitas yang terus berlangsung di mana pelaku pelanggaran HAM bebas dari penghukuman.
"Belum lagi soal sandera yang belum kunjung bebas, penangkapan sewenang wenang pada aktivis demokrasi di Papua dan masalah lainnya," tandasnya.
Dalam kunjungannya ke Timur Indonesia, Presiden Jokowi menilai secara keseluruhan kondisi Papua saat ini aman. Jokowi meminta semua pihak untuk tidak selalu melihat secara negatif saja, tapi positifnya.
Jokowi mengungkapkan, secara umum hampir 99 persen di Papua tidak ada masalah yang terlalu besar. Ia meminta semua pihak tidak perlu membesar-besarkan masalah kecil.
Hal itu dia sampaikan setelah mengikuti beberapa aktivitas di Papua dan mengaku tidak mendapat gangguan apa pun.
"Kita karnaval juga aman, kita ke sini juga enggak ada masalah. Kita malam makan di restoran juga enggak ada masalah," kata Jokowi.