Banyak pelajar dan mahasiswi di Aceh menjadi korban pemerasan dan pelecehan seksual, bahkan hamil di luar nikah. Modusnya, menjebak korban melalui Video Call Sex (VCS).
Begitu dikatakan Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Rumoeh Seujahtera Aneuk Nanggroe (RSAN), Michael Octaviano kepada Kantor Berita RMOLAceh, Sabtu (8/7).
Informasi itu diperoleh Michael dari salah seorang korban yang pernah ditemui. Dia mengaku khawatir dengan kejadian tersebut.
"Karena kita prihatin anaknya dibuang dan diperjual belikan," kata Michael.
Menurut Michael, kejadian tersebut marak terjadi akibat pergaulan bebas. Orang tua tidak mengontrol anak-anaknya, padahal ini sangat mengancam masa depan mereka.
"Mereka sibuk melayani aplikasi kencan yang masuk ke dalam WhatsApp," katanya.
Michael menjelaskan, para korban dibuat tidak berdaya oleh pelaku. Mereka diancam dengan menyebar video vulgar.
"Ini lagi banyak terjadi di lingkungan kita, kasus yang masuk pada polisi pasalnya hanya pelanggaran ITE yang hukumannya tidak membuat efek jera," ujarnya.
Untuk itu, Michael mengimbau para perempuan menyadari dan menjaga diri agar tidak timbul penyelasan. Lebih bijak dalam bersosial media dan tidak tertipu dengan modus para pelaku.
"Perempuan yang harus menjaga diri dari laki laki bajingan yang haus akan nafsu, kalau sudah hamil dengan santai saja mengatakan gugurin kandungan," ketusnya.
Dalam pandangan Michael, pertengkaran yang terjadi antara kedua orang tua dalam rumah tangga juga ikut melukai hati para korban, khususnya remaja. Sehingga mereka mencari kepuasan di luar dengan cara salah.
"Sementara orang tua sibuk bertengkar dan selalu bicara kekurangan hidup, tidak hadir di hati anaknya, dan bicara mengenai masa depan dan mimpi mereka," ucapnya.
Ketua Puspa Aceh Keumalahayati itu mengatakan, peran seorang ayah dalam mendidik anak perempuan sangat dibutuhkan. Jangan sampai anak yang dilahirkan dengan kasih sayang, dinodai oleh orang lain.
"Ayahnya sibuk di luar, padahal anaknya membutuhkan sosok ayah. Sehingga anak perempuan mencari orang di luar yg bisa mendengarkan mereka," pungkasnya.