Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Jutaan Dosis Vaksin Malaria untuk Anak Segera Disebar di 12 Negara Afrika

SABTU, 08 JULI 2023 | 12:53 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Demi menjaga kelangsungan populasi, dua belas negara Afrika akan mendapat sumbangan 18 juta dosis vaksin malaria untuk anak di bawah usia lima tahun, yang akan diluncurkan dalam dua tahun ke depan.

Hal itu tertuang dalam pernyataan bersama dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Gavi, Aliansi Vaksin (GAVI), dan Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) pada Jumat (7/7).

Mereka mengatakan penyebaran 18 juta dosis vaksin malaria, juga disebut RTS, S/AS01, untuk Periode 2023-2025, bertujuan melindungi anak dari penyakit berat dan kematian.

Kenya, Ghana, dan Malawi sejak 2019 telah memberikan vaksin malaria kepada lebih dari 1,7 juta anak melalui Program Implementasi Vaksin Malaria (MVIP) yang dikoordinasikan oleh WHO, GAVI, Dana Global untuk Memerangi Aids, Tuberkulosis dan Malaria, dan Unitaid, organisasi global lobi kesehatan.

Vaksin malaria sejauh ini terbukti aman dan efektif, yang mengarah pada pengurangan substansial malaria berat dan kematian di kalangan anak di bawah lima tahun.

Sembilan negara lagi, termasuk Benin, Burkina Faso, Burundi, Kamerun, Republik Demokratik Kongo, Liberia, Niger, Sierra Leone, dan Uganda, akan menerima vaksin malaria dan memperkenalkannya dalam program imunisasi rutin mereka untuk pertama kalinya.

“Vaksin ini berpotensi sangat berdampak dalam perang melawan malaria, dan ketika digunakan secara luas bersamaan dengan intervensi lain, vaksin ini dapat mencegah puluhan ribu kematian di masa depan setiap tahunnya,” kata Thabani Maphosa, direktur pelaksana pengiriman program negara Gavi, seperti dikutip dari AFP.

Maphosa menambahkan bahwa lembaga multilateral telah bermitra dengan produsen untuk membantu meningkatkan pasokan dosis vaksin malaria di negara-negara Afrika endemik tinggi.

Laporan WHO menyebutkan malaria membunuh hampir setengah juta anak di bawah lima tahun setiap tahunnya di kawasan sub-Sahara Afrika, yang menyumbang sekitar 95 persen kasus malaria global dan 96 persen kematian pada 2021.

Direktur Asosiasi Imunisasi dari UNICEF,  Ephrem T. Lemango, mencatat bahwa hampir setiap menit, seorang anak di bawah lima tahun meninggal karena malaria di benua tersebut, menambahkan bahwa peluncuran vaksin akan mengurangi kasus yang parah dan kematian.

Sebanyak 28 negara Afrika telah menyatakan minatnya untuk memberikan vaksin malaria, dan mitra multilateral telah mengembangkan kerangka kerja untuk menangani kesetaraan di tengah pasokan yang terbatas.

Kate O'Brien, Direktur Departemen Imunisasi, Vaksin, dan Biologi WHO, mengatakan peningkatan imunisasi malaria akan meningkatkan kelangsungan hidup anak di Afrika.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya